LIMYANA, M.Hum, Guru Bahasa SMA 2 Ngawi yang Lost Translation in Osaka
Kali ini ada sosok guru cantik yang menarik untuk diulas di artikel gurusiana. Disamping karakter, sifat dan pendidikannya, juga pengalaman lucunya di Jepang perihal berkomunikasi yang ironisnya beliau guru bahasa lho!
Limyana, S.Pd., M.Hum adalah guru bahasa Inggris di SMA Negeri 2 Ngawi, Jawa Timur. Guru yang selalu tersenyum ramah ini dilahirkan di Kota Bondowoso pada tanggal 14 November 1964. Dianugerahi 3 anak yang hampir semuanya sudah dewasa dan mandiri.
Putranya yang sulung, drh. Riza Akmal Haqiqi. Yang tengah, Isna Fauzia Rahmah, M.T masih di Jepang mengikuti suaminya yang sedang tugas belajar dengan beasiswa. Sedangkan yang paling bungsu, Inas Husnun Nabila, masih berada di Universitas Negeri Yogyakarta ( UNY).
Sebagai keluarga pendidik, Bu Lim, panggilan akrab beliau, dengan almarhum suaminya yang juga berprofesi sebagai guru, selalu menekankan pentingnya peranan pendidikan pada putra-putrinya. Hal itu bisa dijadikan suri tauladan bagi kita semua. Meskipun menjelang purna, Bu Lim masih menyempatkan untuk melanjutkan studi pasca sarjana di fakultas Pendidikan Bahasa dengan bidang Linguistik di Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS). Itulah kenapa jika dicermati, gelar beliau adalah Magister Humaniora atau disingkat M.Hum.
Saya mengenal guru yang satu ini sejak tahun 1989 di Ngawi dalam kegiatan PKG, yaitu Praktek Kerja Guru. Satu program peningkatan kualitas guru yang pendanaannya dari Bank Dunia saat itu. Sosok cerdas, cantik, rajin, enerjik dengan suara merdunya, membuat kemampuan bahasa Inggrisnya sempurna dalam pengucapan maupun intonasinya. Kemampuan grammar-nya sungguh mengagumkan.
Hal menjadi perhatian saya saat itu adalah jam tangannya yang berbentuk bulat berukuran besar sangat tidak sesuai dengan beliau waktu itu. Bagaimana tidak, orangnya kurus kecil dan tinggi dengan lengannya yang mungil membuat cara jalannya menjadi berat sebelah ke arah kiri.
Akhirnya, saya goda dengan mengatakan "Mending untuk memakai jam dinding bulat dengan diberi tali karet, bu! Jadi rekan satu ruang guru bisa ikut melihat bila ingin tahu waktu jam mengajar!" Bila dengar seperti itu, beliau hanya tersenyum lebar menahan geram pada saya karena sering mem-bully-nya saat pelatihan. Untungnya belum pernah terjadi ada "flying shoes" ke arah saya saat itu.
Pengalaman yang tidak akan dilupakan beliau adalah saat berkunjung ke Osaka Jepang tahun lalu untuk menemui anaknya yang melahirkan di Jepang pada saat masih sedang menyelesaikan studinya di Universitas Osaka Jepang. Nah, karena beliau berangkat sendiri, masalah muncul saat di Bandara Osaka di mana beliau tidak paham bahasa dan huruf Jepang sama sekali. Anehnya, tempat tinggal anaknya di Osaka itu di daerah mana juga tidak tahu. Lengkap sudah penderitaan beliau. Itu yang kita sebut dengan istilah Lost In Translation dalam berkomunikasi.
Penasaran dengan kelanjutannya ya? Udah, langsung tanya pada Ibu Limyana sendiri ya! Yang terpenting, beliau bisa pulang ke tanah air lagi itu saja sudah satu anugerah tersendiri. Salam dan semangat selalu bu Lim!


Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ahaha.... Guru yang hilang sudah kembali. Lha, cerita di sini aja, Pak. Jauh kalau nanya sendiri hihi.....
He.he..tenang, bisa dijapri deh, he.he. Terima kasih kasih hadirnya, bu. Salam
Pak, kok belum bikin artikel lg?
ha ha ha pak eko memang keren, guru yg menginspirasi , adik yang selalu menyemangati teman temannya yang lemmot termasuk saya , Auranya positif sehingga membuat orang lain ikut bergerak positif karena dia. semoga pak eko diparingi umur pangjang dan senantiasa bermanfaat bagi alam semesta. pak eko ini super humble . dia smart tapi gak pingin nonyol nonyol ne nek pinter , tapi orang tahu kalau dia hebat. yang namanya langit tak perlu butuh pengakuan kalau dia diatas. seperti itulah pak eko . rendah hati disukai banyak teman. penghibur yang menyenangkan . .... you are such a great teacher sir that I always respect you for what you do for the world.
Keren dan mantap kisa
Keren dan mantap kisahnyabyabpak.
Sangat menarik ulasannya
Mulai mengulas guru yang di sekolah seberang nih. Keren pokoknya. Saya juga mau diulas dengan keren seperti ini. Semoga sehat dan sukses selalu Pak.
Ha.ha..siapkan diri Anda, bu