Eko Budiyono

Menulis adalah ketenangan hati. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kecamuk Rindu Menyiksa Hati

Kecamuk Rindu Menyiksa Hati

Kecamuk Rindu Menyiksa Hati

Catatan: Eko Budiyono

"Pak, tolong dong saya dibuatkan catatan tentang patah hati dan kerinduan yang tak lekas hilang," pinta salah satu teman di media sosial. Ada juga tempo hari yang meminta saya untuk menuliskan catatan tentang suka duka penderita penyakit kanker. Tentu dua hal yang sangat berbeda. Sedangkan kedua permintaan dari sahabat tersebut masih sangat awam dalam ujung pena saya. Namun, tak lantas berdiam diri. Memulai dari pengetahuan sederhana untuk menuliskan hal-hal yang kurang saya kuasai, tentu akan menjadi penyemangat tersendiri dalam menginterpretasikan tulisan.

Baiklah, kali ini saya akan mencoba menuliskan salah satu dari permintaan kedua sohib tersebut. Tulisan yang pertama adalah tentang tersiksanya hati karena rindu. Memang, jika rindu sudah menguasai alam bawah sadar kita, maka kita akan merasa tersiksa. Terlebih jika rindu ini tak terbalas. Maka, satu-satunya jalan kita harus menghapus rasa rindu tersebut. Mudahkah menghilangkan rasa rindu itu dan bagaimana pula caranya?

Pertama, alihkan perhatian pada pekerjaan atau hal lain yang bisa membuat Anda sibuk. Namun, hindari kesibukan-kesibukan yang mengarah ke hal negatif. Apalagi jika rasa rindu itu sampai mengendalikan emosi dan hidup kita. Maka, wajib bagi Anda untuk menghindari perasaan tersebut. Jangan karena kita ditinggalkan dan rindu setengah mati lalu menganggap hidup kita berhenti. Akan lebih sehat jika Anda melakukan aspek-aspek yang membutuhkan perhatian. Misalkan menemukan dan menekuni hobi baru. Tentu hidup akan lebih bermanfaat.

Kedua, menjauhlah dari orang-orang, barang, tempat, atau hal lain yang membuat Anda teringat dan menimbulkan rasa rindu. Jika ada lirik-lirik lagu yang mengingatkan Anda tentang seseorang yang dirindu, maka jauhilah. Begitu pula jika ada seseorang yang menjadi jembatan hubungan Anda dengan orang yang dirindu, maka hindarilah untuk sementara waktu saja. Bukan untuk memutus silaturahmi, namun lebih untuk menata hati kita agar tidak terjebak dalam balutan rindu.

Ketiga, jadikan momentum ini untuk merawat dan menjaga diri Anda sendiri. Memang benar bahwa Anda sedang bersedih. Namun, kesehatan tentu jauh lebih penting untuk Anda perhatikan. Artinya, pada tahapan ini Anda sendiri yang harus bisa membahagiakan jiwa Anda.

Lalu yang keempat, berikan waktu pada diri Anda untuk sembuh dari patah hati. Karena, waktu adalah obat mujarab untuk menyembuhkan segala luka. Tak perlu buru-buru untuk mencari pengganti. Biarkan diri Anda sembuh dulu. Memang benar, cara terampuh untuk mengatasi rasa rindu dan patah hati adalah mencari pasangan baru. Namun, bagaimana mungkin Anda mencari pengganti dengan hati yang penuh luka? Tak kasihankah pada pasangan Anda nantinya yang seolah hanya sebagai pelampiasan dan pelarian saja? Maka, jalani hidup sendiri untuk sementara waktu akan lebih baik dan maksimal hasilnya dari pada segera mencari pasangan baru.

Kelima, fokuslah pada tujuan hidup Anda. Karena tidak mungkin seisi hidup Anda hanya untuk pasangan saja. Anda pastinya punya cita-cita dan tujuan hidup. Fokuslah pada cita-cita dan tujuan hidup Anda. Mungkin dengan cara ini rasa rindu Anda akan terhapus dengan sendirinya. Harapannya, Tuhan akan mempertemukan dan memberikan jodoh yang terbaik buat Anda.

Terakhir, mendekat dan memintalah ampunan serta petunjuk kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Karena bagaimanapun juga, atas kuasaNya lah hati kita akan dibolak-balikkan untuk menerima kenyataan hidup.

Intinya, sakit hati karena rindu dan patah hati tak akan sembuh dalam waktu sekejap. Namun, tidak mustahil pula untuk bisa disembuhkan.

Inilah catatan sederhana untuk memenuhi permintaan sohib saya yang ada di media sosial. Semoga bisa menjadi bahan referensi untuk sembuh karena patah hati dan rindu yang menggebu. Semoga. (eb)

Ruang rindu, 13 September 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hari pertama lagi. Hehehe

13 Sep
Balas



search

New Post