MERINDUMU
(Puisi untuk Bu Rini Yuliati)
Ada getar yang menjalar
ketika bayangmu berenang di mataku
seperti bening telaga memberi kesejukan
pada hatiku yang kemarau panjang
Ada debar yang menggunung
di tebing-tebing kenangan
seperti bentangan kasih sayangmu
yang lama menghilang
lalu aku mengembara di lembah
dan ngarai tempatmu dulu
menebar cinta yang terburai
jejak-jejaknya ada di sudut-sudut dada
lekat di ujung mata
dan tinggal di mana-mana
Masihkah aku memendam rindu
saat semua tentangmu melekat
dan melebatkan ingatanku
aku hanya bisa menapaki
bayang kelebatmu
yang mengendap di goresan pena
abadi di ruang-ruang sunyi
menyusupi relung hati
Semua itu nyata ada
bahwa merindumu itu petaka
yang terus membuatku terluka
Wonosobo, 25 Februari 2019
SMPN 1 Wonosobo
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisinya pas banget untuk yang sedang rindu. Mantap Bu Eko. Barakallah
Terima kasih bu Dyahni, alhamdulillah kalau ibu suka. Barakallah.
Mantuuul Bunda Eko...puisi yang cantik, penulis dan yang dituliskan sama-sama cantik.....sukses selalu Bund..barakallah
Makasih...makasih...makasih bu Marlupi, amin. Alhamdulillah, barakallah juga.
Alamaaak...kalau dah Mbakku yang bikin puisi, mantafff jiwaaa. Bening, mengalir, sejuk, di dada. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah, Srikandi Dieng.
Ah, Dindaku ini bisa aja. Hanya untaian kata biasa, sekedar untuk bersapa dengan sahabat gurusiana saja. Makasih ya, atas apresiasi dan motivasinya, terus mengalir tak ada hentinya. Suka..suka...alhamdulillah, barakallah.
Subhanallah, puisi yang indah dibingkai diksi menawan, ungkapkan rasa di hati. Sukses selalu dan barakallah fiik
Wow bu Eko, so beautiful poem, sangat menyentuh dasar jiwa. Rindu yang sangat dalam. Barakallah.
Ah, masak sih bu Rita. Masih tahap belajar Bu, tapi makasih suportnya. Jadi semangat nulis puisinya hehe...
Hadeuh...Puisinya sampai ke hati Bunda Eko. Diksinya sangat indah...seperti hatiku yang merindu.....Terima kasih sahabat....Semoga selalu menginspirasi dan sehat selalu...Barakallah Srikandi Dieng...
Amin. Terima kasih doanya bu Rini. Eh ngomong-ngomong kenapa ikutan panggil aku Srikandi Dieng...wah jadi malu nih. Tapi alhamdulillah kalau ibu suka hihi...
Edifikasi yg keren Bunda. Barakallah