Merona
Mari berkelana meniti setangkai bunga
bukan dengan kaki
tidak harus mendaki
cukup dengan kehalusan budi
dan kelembutan rasa
kelopak bunga yang indah
menebar suka pada rona ungunya
membiarkan semut beriring
di setiap tangkainya
berlindung bersama mempererat saudara
hilir mudik tak ada habisnya
iringan semut itu terus melaju
haruskah kita berdiam diri
selagi titian yang kita tapaki
ada panorama indah
penuh petuah
lihatlah,
di setiap pucuk yang tinggi
ada mimpi
yang harus kita raih dengan tertatih
Wonosobo, 17 Desember 2018]
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulillah... meski tak ada yang mencari, kini Bu Eko telah hadir kembali.
Haha...alhamdulillah, Pak Edi langsung masuk haha... Pak, saya kirim paket isi dua buku kumpulan puisi, apa sudah sampai? Semoga nggak nyasar..
Sudah saya terima tanggal 18 Desember lalu. Terima kasih sekali atas kiriman Ibu.
Selamat datang, mbakku. Rindu terbayar dengan bunga ungu nan merona. Membawa semut yang ajarkan selaksa makna. Semoga bisa ajari jiwa tuk raih mimpi meski tertatih. Mbakku selalu punya segudang puisi apik. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah, Srikandi Dieng.
Alhamdulillah berjumpa lagi, Dhik Nana yang baik. Semoga berkenan dengan puisi-puisiku di Hari Ibu ini. Makasih ya sudah merindukanku jadi terharu..
O nggih Pak, alhamdulillah. Maaf, kalau isinya kurang berkenan. Masih tahap belajar, mohon masukkannya. Oh ya, buku Pak Edi yang saya pesan dulu itu, harganya berapa ya. Saya belum kirim Pak, atau barter saja sama bukuku Pak?
Tidak ada harganya.
Alhamdulillah, makasih sekali pak, buku yang penuh hikmah. Semoga menjadi berkah bagi bapak sekeluarga. Amin YRA.
Puisi yang indah, seindah bunganya, apalagi hari ini hari ibu dengan segala keindahan yang dimiliki seorang ibu, indah kasihnya, indah sayangnya, indah sentuhannya, indah perhatiannya, indah nasihatnya. Semuanya jadi indah bila terkait seorang ibu. Sukses selalu dan barakallah
Alhamdulillah, Bu Siti Ropiah berkenan hadir di sini. Jadi senang dan bangga, puisiku ada yang membaca dan mengapresiasi. Kadang saya merasa, menulis di gurusiana itu penuh perjuangan. Berjuang melahirkan karya dan berjuang untuk mendapat apresiasi pembaca. Namun, kadang juga ngangeni. Hampir satu bulan tidak mengunjungi apalagi posting karya, rasanya ada yang hilang. Terutama sapa hangat teman-teman gurusianer yang hebat dan keren seperti Ibu juga. Ah..Hari Ibu yang membahagiakan. Terima kasih, ibu sudah mengkaitkan puisi saya dengan hari mulia hari ini, Hari Ibu. Selamat Hari Ibu ya ...