Eko Hastuti
Menulis bagiku menjadi salah satu sisi kehidupan yang penting. Ibarat orang hidup yang harus bernafas, menulis sebagai oksigen yang memberi kesegaran otak dan h...
Selengkapnya
Puisi Itu Seperti Hujan
(Puisi)
kadang mengucur deras, ide berjatuhan dan terus berlompatan, mencari ruang untuk berlabuh.
kadang hanya rintik-rintik, menggelitik untuk mengingat kembali kenangan yang mulai jelas dan mengeras.
sering datang tiba-tiba, tanpa tanda mendung
atau gelap meruak cakrawala.
seperti kata-kata yang bertebaran, tapi satu-persatu mendadak sirna, ada tapi tiada.
nyanyian hujan menjelma rima pada larik-larik dan bait-bait
puisi seperti hujan, semakin deras semakin menggetarkan, tambah lebat tambah kental
jejak-jejak kenangan
Wonosobo, 21 Februari 2019
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeeen Bund, puisi laksana hujan, makin lebat, makin dahsyat. Sukses selalu dan barakallah fik
Terima kasih kunjungannya bu Siti Ropiah, apresiasi Ibu juga dahsyat padahal cuma puisi abal-abal hehe...Sukses juga buat Ibu sekeluarga. Amin YRA.
Hi..hi...betul Bun...Ide menulis terkadang seperti hujan lebat kadang seperti gerimis...Dan puisi Bunda Eko seperti irama hujan yang indah...Sehat dan sukses selalu... Barakallah.
Aha..komentar Bu Rini selalu membuat berbunga-bunga. Makasih ya, jangan bosan berkunjung hehe...salam sehat, sukses, semoga berkah. Amin.
Mantap bun, puisinya, saya sangat setuju, terkadang kata-kata mengalir sederas air hujan, terkadang macet tak ada ide, sehet selalu ya bun, Barakallah
Terima kasih telah singgah mengapresiasi, hanya sekedar merawat semangat literasi. Alhamdulillah, kalau suka jadi penyemangat terus berkarya. Salam sehat dan sukses ya.