Semai Lukamu di Ladang Kata
(Puisi)
Untuk Ibu Siti Ropiah
Untaian kata tertabur sudah
gelora rasa yang menderu
parlahan meleburkan resah
melesapkan gelisah
menjelma suka yang menggebu
sebiru langit gurusiana
tempat orang-orang,
perindu literasi berkelana
Adalah rima yang meruak
pada larik-larik puisimu yang apik
membius semua penikmat sajak
jadi terpekur sejenak
mengikuti alunan jiwamu
pada diksi dan imajinasi
pada jeritan hati dan ilusi
puisi adalah ladang kata untuk berbagi
untuk menginspirasi
Puisi selaksa magnet jiwa
mengurai kebekuan rasa
pesona duniawi hanya sekejap
janganlah jadi perangkap
mengalangi pandangan semu
menutup tirai iman dan ilmu
Melalui kata keikhlasan adalah fakta
dengan sajak kesabaran adalah utama
dari jiwa suci menjelma iman
yang tertanam semakin kuat mengakar
dan menjelma dalam tawakal
bertabur sabar
tak kan sia-sia kau torehkan lukamu
karena di situlah hidupmu abadi
lebih jauh abadi dari pesona maya
yang meninabobokkan sesiapa
yang lupa
Wonosobo, 23 Februari 2019
SMPN 1 Wonosobo
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Pesona maya yang meninabobokkan sesiapa. Bagai fatamorgana ilusi pandangan mata. Kecuali pada jiwa yang selalu tunduk padaNya. Cetarrrr membahanaaaa. Mbakku sudah mulai aduk emosi gurusianer dengan puisi nan apik. Salam sehat dan sukses selalu, Mbakku. Barakallah, Srikandi Dieng.
Yoi...yang kutunggu sudah datang, adikku sayang, Dik Nana yang baik. Alhamdulillah, sapamu telah membakar jiwa literasiku. Terima kasih, alhamdulillah. Salam sehat dan sukses juga, barakallah. Horeee!
Subhanallah, puisi indah nan memesona. Terima kasih Bunda, terharu aku mendapat puisi dari senior nih. Terima kasih banyak. Revisi dikit Bund, sekejap bukan sekejab. Sukses selalu dan barakallah fiik
Sama-sama bu Siti Ropiah, semoga berkenan. Terima kasih koreksinya, nanti kuedit lagi. Inilah manfaat persahabatan, saling mengapresiasi, mau mengoreksi, dan tentu menguatkan satu dengan yang lain. Mohon maaf jika kurang sesuai ya, itu hanya terinspirasi puisi Ibu yang mendadak viral hehe..selamat ya, luar biasa.
Terima kasih sekali Bund, puisi Bunda luar biasa. Aku tak dapat ucapkan kata kecuali terima kasih. Jazakillah khairal jaza.
Sama-sama bu Siti Ropiah, saya yang mestinya berterima kasih, puisi Ibu telah menginspirasi saya menulis.