Saya punya buku bagus yang menjelaskan bahayanya skema Ponzi yang berkedok multilevel marketing (MLM). Judulnya Ponzi Ekonomi yang dirilis oleh Penerbit Buku Kompas tahun 2010.

Mengapa saya perlu menulis topik skema Ponzi ini? Sebab, saat ini banyak anak muda dan mahasiswa kena tipu perusahaan yang berkedok MLM dengan gaya skema Ponzi.

Intinya, perusahaan itu mengharuskan anggotanya yang ingin berinvestasi untuk membayar uang sekian juta. Lalu dia akan mendapatkan produk untuk dijual. Si anggota juga bisa mencari anggota lain meski nggak punya modal. Begitu seterusnya. Inilah yang disebut skema Ponzi.

Anggota tersebut sesungguhnya melakukan investasi bodong dengan membayarkan keuntungan mereka kepada si investor. Padahal, itu duit si anggota tersebut.

Lanjut ke perusahaan tadi, barang atau produk yang ditawarkan itu ternyata tidak laku dijual. Tapi, si anggota terus dimotivasi untuk terus mencari anggota lain dan lainnya lagi. Begitu seterusnya sampai menggurita.

Jelas bahwa ini adalah investasi palsu. Celakanya, ada saja orang yang terjerumus ke situ. Biasanya mereka tergiur iming-iming imajinasi keuntungan besar dan bonus yang diperoleh.

Saya melihat iklan marketing-nya sampai ngakak. Lha mereka pamer Pajero Sport yang disebut merupakan bukti kesuksesan jika ikut ke perusahaan MLM tersebut (you know what I mean).

Helooo, zaman serbasulit begini masih ingin yang instan-instan? Ojok ngimpi rek! Hanya Indomie dan Mie Sedap yang instan. Plus Pop Mie, Anak Mas, dan Supermie.

Maka, jangan mudah tergiur dengan investasi bodong berkedok MLM yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat dan tanpa modal. Tapi, jika saya ditanya apa sih sukses itu, jawabannya: tidak punya utang meski hidup pas-pasan. Itulah kenikmatan hidup yang sebenarnya.

Castralokananta, 20 Maret 2024