BISNIS DARI GENGSI ORANG LAIN

Catatan Eko Prasetyo

Pemred MediaGuru

Harga gengsi itu memang bukan main. Saya melihatnya sendiri secara langsung bagaimana acara bukber bisa menjadi ajang gengsi.

Beberapa rekan kuliah saya sudah menjadi pengawas dan kepala sekolah. Lha sementara saya cuma kepala rumah tangga. Watatata…!

Mereka bisa berbagi cerita meraih prestasi ini itu. Lha prestasi saya paling mentok hanyalah meyakinkan mertua saya untuk bisa melamar putrinya yang cantiknya luar biasa.

Tapi, di sisi lain, musim bukber di bulan suci Ramadan ini menjadi berkah bagi orang yang kreatif. Mereka mampu melihat peluang dengan memanfaatkan orang-orang yang pegang gengsi.

Di Jakarta dan Bekasi, misalnya, ada jasa sewa iPhone untuk bukber. Wakakak! Untuk iPhone 11 seri basic, sewanya sekitar Rp100 ribu. Jika mau yang terbaru dan tercanggih, yakni iPhone 15 Pro Max, sewanya mencapai Rp600 ribu.

Ini jelas sudah kelewatan. Lha gimana mau pamer iPhone kalau ndlahom (kebingungan) saat ditanyai soal fitur-fitur khusus yang hanya ada di iPhone kebanggaan Apple Fanboy. Semisal airdrop dan 3uTool.

Mungkin Anda pernah melihat orang yang noraknya ndak ketulungan saat di pusat perbelanjaan dan arisan PKK memamerkan kamera boba khas iPhone seri Pro dan Pro Max di saku celana dan kemeja. Juga kamera miring ala iPhone 13, 14, dan 15 seri basic.

Yang gokil, sebagian pedagang kreatif memanfaatkan peluang gengsi yang lain, yaitu jualan lanyard BUMN. Misalnya, lanyard BRI, Pertamina, dan Mandiri.

Sebagai kaum pensiunan, saya sebenarnya minder juga. Sebab, seragam dinas harian saya sebagai pengurus RT hanyalah singlet dan sarung sehingga isisnya (sejuk, Red) bukan main saat dibuka. Sempat sih kepikiran untuk pamer buku nikah yang bisa dikalungkan di leher agar bisa terlihat keren seperti orang-orang yang gengsian itu. I hope so…

Castralokananta, 4 April 2024