Eko Prasetyo

Eko Prasetyo, pemimpin redaksi MediaGuru dan penjaga gawang Majalah Literasi Indonesia. Dia menyelesaikan pendidikan S-1 Sastra Indonesia Unesa dan S-2 Ilm...

Selengkapnya
Navigasi Web
BUKU CERITA ANAK

BUKU CERITA ANAK

Karena dulu belum ada ponsel dan PlayStation, hari-hari di masa remaja saya penuh dengan buku. Salah satu koleksi lawas yang masih menghiasi lemari buku saya saat ini adalah seri Trio Detektif (Robert Arthur Jr.) dan seri Lima Sekawan karya legendaris Enid Blyton.

Dulu saya begitu kagum dan larut dalam cerita-cerita petualangan Trio Detektif (Jupiter Jones, Peter Crenshaw, dan Bob Andrews). Setelah dewasa dan sudah bekerja, saya berpikir bahwa sesungguhnya yang lebih hebat ialah pengarangnya.

Meski pamor buku makin memudar seiring dengan era digital yang kian berkembang, saya merasa bahwa membaca buku masih memberikan keasyikan tersendiri. Sama asyiknya saat saya mengikuti kelas menulis cerita anak yang digelar IPP Jawa Timur di BBPMP Jatim pada 30–31 Maret lalu.

Pembicaranya nggak kaleng-kaleng, Kak Watiek Ideo. Ia meraih anugerah kebudayaan tahun 2023 dan IBF Award kategori fiksi anak pada tahun yang sama. Karyanya? Ia telah menerbitkan 373 buku anak. Sangar rek!

Saat ia membacakan salah satu karyanya tentang tokoh Sirong, saya sangat terkesan. Ada pesan pelestarian budaya reog Ponorogo di situ. Saya akhirnya ngeh bahwa tokoh Sirong merupakan kependekan dari Singo Barong, tokoh penari berkepala macan dalam kesenian reog. Sementara pesan edukasi yang diberikan di cerita tersebut adalah membaca. Luar biasa.

Pelatihan ini diikuti oleh 50 peserta. Rata-rata adalah alumni guru penggerak yang sebagian di antaranya sudah menjabat sebagai kepala sekolah. Ada pula peserta dari kalangan pengawas sekolah, dosen, dan ibu rumah tangga. Yang dahsyat, ada dua ilustrator profesional dari Surabaya dan Lamongan.

Kendati juga didapuk sebagai salah satu pemateri, saya justru ikut belajar. Saya mengingat setiap detail penjelasan Kak Watiek dan pertanyaan para peserta untuk menambah wawasan. Termasuk teknik bagaimana si tokoh cerita harus mampu menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa melibatkan tokoh dewasa. Problem solver.

Menulis buku cerita anak ternyata tidak mudah. Dibutuhkan kepekaan terhadap dunia anak sekaligus kita harus paham buku bacaan anak berjenjang.

Big thanks to Mami Diyah, widyaprada BBPMP Jatim dan penasihat IPP Jatim, yang telah menjerumuskan saya di pelatihan yang luar biasa ini. Saya tahu bahwa seisi ruangan itu adalah orang-orang hebat dan bergelimang prestasi. Tapi, semangat mereka dalam belajar di sini begitu menyala. Kami semua sama-sama mengosongkan gelas.

Namun, sepulang dari pelatihan itu, sejujurnya saya berkeringat dingin dan demam. Terutama saat saya mengetahui tarif ilustrator profesional yang mencapai Rp185 ribu per halaman. Artinya, kalau naskah saya setebal 20 halaman, biaya ilustrasinya Rp3,7 juta. Itu baru gambarnya thok, rek!

Tapi, saya masih bersemangat untuk menerbitkan buku anak. Temanya tentang semangat belajar seorang anak laki-laki yang bersekolah di TK Dua Bunda.

Castralokananta, 3 April 2024

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post