Eko Prasetyo

Eko Prasetyo, pemimpin redaksi MediaGuru dan penjaga gawang Majalah Literasi Indonesia. Dia menyelesaikan pendidikan S-1 Sastra Indonesia Unesa dan S-2 Ilm...

Selengkapnya
Navigasi Web
Nasi Timbel Telur Asin

Nasi Timbel Telur Asin

Bagaimana jika para lelaki menawan yang merupakan alumni IKIP Surabaya (Unesa) berkumpul satu meja? Pasti seru dan banyak cerita.

Itulah yang terjadi sore dan petang tadi. Meski tak ada cipika-cipiki dan peluk mesra, perjumpaan itu begitu khidmat dan penuh kekeluargaan.

Pak CEO mengundang tim redaksi MediaGuru untuk buka puasa bersama di Restoran Fusia, rumah makan spesialis nasi timbel paling uenak di Kota Pahlawan. Saat baru masuk, tak tercium aroma kopi sama sekali. Awalnya, saya sangat kaget, tapi Om Roy mengingatkan bahwa itu memang restoran, bukan warung kopi. Alhamdulillah yaa Rabb.

Biasanya saat makan bersama, ada sesi foto bareng. Umumnya, orang-orang akan menampakkan senyum paling indah dan ceria. Nah, untuk mengetahui siapa yang bayar bill-nya, caranya mudah. Jika ada yang tidak tersenyum dan tampak cemas serta sedih, itulah yang membayari semua tagihan.

Tapi, berbeda dengan buka puasa tim redaksi MediaGuru. Semua tampak tersenyum penuh rasa syukur. Benar-benar terlihat mapan semuanya meskipun ada beberapa di antara kami yang batinnya bergetar hebat karena khawatir kebagian tugas untuk mentraktir. Insyaallah tidak begitu. Aamiin.

Menu berbuka diawali dengan ketan hitam yang lezat sekali. Belum pernah saya menjumpai kudapan senikmat itu. Sampai-sampai celana ini mau melorot. Bahkan, andai tidak dicegah oleh Pak Yasin, saya dan Kacong rasanya mau menari sufi di ruangan dingin ber-AC tersebut.

Selepas itu, kami melaksanakan salat Magrib berjemaah. Selanjutnya adalah kegiatan utama, yaitu menyantap nasi timbel telur asin. Yaa Allaah….kali ini saya benar-benar tidak sanggup untuk mengutarakan seberapa dahsyat kelezatan nasi timbel telur asin ini. Di setiap kunyahannya, lidah ini selalu melafazkan kalimat takbir dan tahmid.

”Asinnya beda ya. Enak banget,” ujar Kacong takjub.

”Itu karena kamu tadi mewek sehingga jatuh ke nasi timbelnya,” jawab saya.

Masyaallah, kami berdua seolah ingin berpelukan erat. Betapa besar karunia dan nikmat yang telah Allah berikan kepada kami berlima sore itu.

Terima kasih, Pak CEO, atas buka puasa yang amat berkesan ini.

Surabaya, 18 Maret 2024

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post