Apa yang saya takutkan memang tidak terjadi, yaitu kehilangan daleman yang saya pakai. Tapi, dalam perjalanan dari Batam ke Tanjungpinang, ada insiden yang tak bisa saya lupakan.

Saya nyaris kehilangan HP di Pelabuhan Punggur, Kota Batam. Sialnya, waktu keberangkatan dengan kapal MV Oceanna 2 tinggal beberapa menit lagi.

Pak Yasin sempat menghubungi Bu Nurhayati, kepala SMPN 56 Batam, yang menjemput kami dari Bandara Nadim ke Pelabuhan Punggur. Kami menduga HP itu jatuh di mobil, ternyata tidak ada.

Keringin dingin sebesar biji salak langsung memenuhi wajah saya. Kalau HP itu hilang, saya bisa lemas. Bukan soal harga HP-nya yang cuma Rp 10 juta dikurangi Rp 5 juta dan Rp 2 juta plus Rp 200 ribu. Ini soal data-data penting seperti catatan kasbon saya di warung Yu Har dan Yu Nah serta sekolah terbaik bagi SK dan BPKB sepeda motor saya. Yaa Allah, benar-benar sulit saya bayangkan.

Alhamdulillah, saat saya bergegas ke tempat yang diduga lokasi jatuhnya HP tersebut, seorang petugas telah mengamankannya. Saking senangnya, saya nyaris melepas seluruh pakaian yang saya pakai lalu berenang ke laut Kota Tanjungpinang sebelum dicegah oleh petugasnya.

Tapi, percayalah bahwa rezeki tak akan pergi ke mana. Kalaupun HP-nya hilang, tak perlu nangis jerit-jerit sambil manjat tiang listrik bertegangan tinggi, apalagi bila yang hilang itu bukan HP milik sendiri.

Tanjungpinang, 18 Januari 2023