Pak Zaini, Kadisdik Pamekasan, pagi ini berbagi pengalaman yang luar biasa. Beliau pernah menganggur di masa mudanya. Menjadi tenaga cleaning service di Toko Assakinah, dekat kampus ITS Surabaya.

"Saya juga menyambi bekerja di sebuah tempat fotokopi. Bayarannya waktu itu Rp60 ribu," tuturnya di depan sekitar 50 guru peserta pelatihan satu guru satu buku di Hotel Cahaya Berlian, Pamekasan.

Menurut Pak Zaini, literasi itu harus mampu mengubah perspektif. Sebagai contoh, ia pernah terinspirasi setelah membaca kisah sukses Anthony Robins. Motivator kelas dunia asal Amerika ini pernah hidup dalam masa-masa sulit dan melalui perjuangan kerasnya tanpa tujuan jelas.

Pak Zaini pun termotivasi untuk menjadi sosok yang dapat berbagi kebaikan pada sesama. Ia lantas memilih jalan pedang sebagai guru. Sebagai pendidik, ia menulis sebuah buku bertema tanya jawab.

So, apa poin pentingnya terkait literasi membaca dan menulis? Pak Zaini menegaskan bahwa membaca sesungguhnya dapat mengubah cara pandang seseorang.

"Jika seseorang berpikir bahwa dirinya tidak mampu, maka cara berpikir itu akan terbawa dan memengaruhi hidupnya. Sebaliknya, apabila ia berpikir mampu melakukan sesuatu, ia akan mampu mewujudkannya," tegasnya.

Pak Zaini sungguh sosok pejabat yang rendah hati. Ia juga pejuang karena pernah melalui masa-masa sulit dalam fase perjalanan hidupnya.

Ia membuktikan bahwa membaca buku mampu mengubah cara pandang seseorang sehingga dapat menentukan arah hidup untuk meraih keberhasilan.

Tapi, menurut saya, tentu tidak semua bacaan itu cocok untuk kita terapkan. Misalnya, buku yang mengusung topik "sukses membina dua dapur". Kalau nekat, risikonya silakan ditanggung sendiri. Sah!!

Castralokananta, 15 Juni 2022