Dalam diskusi di grup No Baper, saya mendapat kiriman salinan terkait platform merdeka mengajar (PMM) sebagai penilaian kinerja baru bagi para guru. Salinan itu saya peroleh dari Ibu Nadya (SMKN 8 Pontianak) dan Ibu Emi Priyanti (SMPN 30 Jakarta).

Karena itu, jangan heran jika Anda mendapati grup-grup WA dibombardir info webinar. Sebab, ikut webinar ternyata poinnya sangat signifikan sekarang jika merujuk pada PMM.

Ya, ”rapor” guru bakal berubah secara komprehensif. Sebelumnya, parameter kinerja guru dilakukan melalui sasaran kinerja pegawai (SKP) lewat e-kinerja.

Kini semuanya menyongsong PMM. Rencana hasil kinerja (RHK) akan ditempatkan di PMM. Sebagai instrumen penilaian kinerja guru yang anyar, ada bobot dan nilai khusus dari Kemendikbudristek.

Ini akan menyisakan soal bagi guru-guru yang masih gaptek. Sebab, mau tidak mau, mereka tetap menjalani situasi ini. Apalagi, pemanfaatan teknologi informasi dan teknologi digital itu merupakan keniscayaan zaman.

Tapi, saya tidak akan membahas lebih jauh dan lebih mendalam soal ini. Sebab, PMM sore tadi baru saja ”menelan” korban.

Ada guru di Jakarta yang saking sibuknya ngurusi PMM sampai tak sadar ada siswanya yang sedang cukur rambut masuk ke parit. Biyuh!

Castralokananta, 23 Januari 2024