Berbekal do'a dan keikhlasan dari keluarga, pada hari Sabtu di siang yang cukup terik. Terjebak kemacetan di jalan Jogja - Wonosari, sampai terlambat tiba di Pusdiklat Pegawai Kemdikbud. Sebuah keniscayaan bisa berada di tengah 150 orang guru hebat. Guru yang memiliki semangat yang sama, datang untuk belajar. Datang untuk membuat sebuah karya. Kamp Menulis Guru Media II.

Tidak pernah terbersit sedikitpun, apakah aku bisa berada di sini. Jangankan berharap, bermimpi pun tidak. Semua itu bisa kuperoleh berkat kepercayaan dan kesempatan yang diberikan oleh CEO Media Guru, Pak Ihsan. Tentu saja kepercayaan dan kesempatan itu tidak akan kusia-siakan. Setelah bulan April kemarin gagal terbit buku, pasca pelatihan Media Guru di Jogja, kotaku sendiri. Karena berbagai hambatan, termasuk dobel status sebagai mahasiswa S2 di sebuah PTS, yang berada di kawasan Patangpuluhan Yogyakarta. Semua itu membuat tantangan tersendiri, yang mau tidak mau harus kutaklukan. Gagal sekali, tak akan untuk kedua kali.

Seperti malam ini, dipaksa harus menulis di Gurusiana, akun yang sebetulnya sudah lama kumiliki, tetapi kubiarkan kosong tak berpenghuni. Saat mulai menulis, ada rasa tidak yakin bahwa aku bisa. Tetapi motivasi yang kuterima tiada henti, pada akhirnya mendorongku untuk menarikan jemariku di atas keybord lepi tercinta. Dan…tra….ta….selesailah sebuah tulisan perdanaku.

Ada sebuah kesan yang tak pernah kutemui sebelumnya. Di Gurusiana, selalu ada saling memuji, tapi juga saling koreksi. Semua itu bisa diterima dan dijalani dengan saling sayang. Tidak ada yang merasa hebat, meski sejatinya semua adalah guru hebat. Awalnya aku yang merasa ada di tempat yang salah. Pengalaman yang tak terlupakan adalah bertemu teman yang hanya bisa kutemui di dunia maya. Semakin memperbanyak sumber inspirasi yang kuperoleh.

Tulisan yang semula hanya di angan, ternyata bisa terwujudkan. Meski masih banyak yang harus dibenahi, tapi lebih baik masuk walaupun harus jatuh tidak ada. Media Guru Writing Camp II yang membuatku ketagihan, ketagihan untuk terus berkarya. Sampai saat ini hanya bisa berucap, "Media Guru Writing Camp II, aku bisa."