Eko Pratiwiningsih

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

WAJAH TEDUHMU, MELECUTKU

Kegiatan Media Guru Writing Camp II di Pusdiklat Pegawai Kemdikbud boleh usai. Tapi eforia dari kegiatan tersebut tidak akan lerai, untukku dan juga untuk 150 orang guru hebat yang lain. Masih banyak tantangan yang harus ditaklukan. Komitmen kami untuk menghasilkan karya sebagai sebuah monumen harus tetap membara.

Tiga hari berada di tengah orang hebat. Tiga hari menatap wajah yang teduh. Tetapi ternyata belum cukup bagiku. Masih ingin lebih lama lagi menikmati keteduhan itu. Masih ingin mencari keajaiban di balik keteduhan itu. Keteduhan yang ternyata keampuhannya melebihi senapan serbu SS-2 buatan PT Pindad.

Pemilik wajah teduh itu tak pernah bosan menyalakan bara semangatku, supaya tidak padam. Semangat untuk menulis. semangat untuk tidak malu salah. Semangat untuk tetap berkarya, apapun tantangan yang kuhadapi. Karena tantangan yang terbesar adalah mengalahkan diri-sendiri.

Kesan tentang keteduhan itu amat dalam membekas di hatiku. Beruntung bisa belajar banyak dari beliau. Belajar tidak putus asa, belajar sabar. Belajar jujur terhadap diri sendiri. Belajar bagaimana mempercayai orang lain tanpa pamrih. Bagiku yang terberat adala belajar mempercayai orang lain tanpa pamrih. Ketika sudah percaya kepada orang lain, tak pernah beliau menanyakan apa yang sudah dipercayakan tersebut. Kepercayaan itu membuat orang lain nyaman, meski baru pertama kali bertemu beliau.

Berawal dari dunia maya, saat pertama kali mengenal beliau. Tak pernah terbersitpun di angan, suatu saat akan bertemu di dunia nyata. Tak pernah terlintas dalam angan, suatu saat akan dipercaya membantu beliau, saat beliau memotivasi guru-guru untuk berliterasi di Yogyakarta, kota kecilku.

Di dunia maya, aku bisa jahil terhadap beliau habis-habisan. Di dunia maya boleh aku yang menang. Tapi ternyata itu tidak berlaku di dunia nyata. Terbukti saat pertama kali bertemu di Erlangga Gedongkuning Yogyakarta, aku tak berani berkutik saat bertemu muka dengan beliau. Bagaimana mau jahil, kalau beliau dengan coolnya menjawab sapaanku, menghadapi kehebohanku.

Pemilik wajah teduh itulah yang melecutku untuk bisa menarikan jemariku di atas keybord laptop, di saat aku tidak mengajar. Menuliskan kesanku tentang beliau. Tak akan habis ketika harus menceritakan kebaikan beliau terhadap siapapun. Pemilik wajah teduh itu adalah CEO Media Guru, Mohammad Ihsan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

keren banget. tulisannya mengalir lancar, lunyu, dan crispy.

25 Apr
Balas

tapi masih perlu dikoreksi

25 Apr



search

New Post