Eko Sutanto

Lahir di Banjarnegara, menjadi guru sejak maret 1997, sampai saat ini masih belajar menulis dan mengeja huruf demi huruf serta angka demi angka....

Selengkapnya
Navigasi Web
Memburu Maling (Bagian Kesatu)
Sumber gambar https://i.pinimg.com/originals/b2/b7/1f/b2b71f4f8f7ad3dac69d1c5fc8c4a5a8.png

Memburu Maling (Bagian Kesatu)

Dusun Karangsawah tiba – tiba gempar. Semalam rumah Juragan Karta disatroni maling. Perhiasan emas dan harta berharga lainnya berhasil dibawa kabur tanpa sisa. Beruntung Juragan Karta dan keluarganya selamat tidak menjadi korban si maling. Dia dan istrinya hanya disekap di gudang belakang rumah. Sementara anak – anak Juragan Karta dikurung di dalam kamar dengan mulut disumpal kain dan tangan diikat tali plastik. Maling itu hanya seorang diri tetapi mampu melumpuhkan dua penjaga rumah Juragan Karta dengan mudah. Juragan Karta orang terkaya di Dusun Karangsawah. Sawahnya berhektar – hektar, pekarangannya pun demikian. Bahkan Juragan Karta juga merupakan pengusaha angkutan yang ternama. Berbagai macam kendaraan roda empat terparkir di garasi belakang rumahnya. Banyak orang yang bergantung hidup kepada Juragan Karta dengan menjadi sopir, tukang kebun, bahkan menjadi buruh setiap kali sawah Juragan Karta panen. Meskipun demikian ada orang yang tidak suka dengan Juragan Karta karena menganggap sombong. Ada juga yang tidak suka karena iri hati dan merasa pernah disakiti hatinya oleh Juragan Karta.

“Maling itu berperawakan sedang, berbaju hitam dan mengenakan topeng penutup wajah. Kaya ninja yang di film – film itu,” Juragan Karta menceritakan pengalamannya ketika disatroni maling semalam. “Apa juragan tidak mengenali maling itu?” Tanya Arman pemuda desa yang seorang pelatih silat menyelidik. “Ya tidak lah, suasana gelap karena meteran listrik dimatikan. Lagian juga saat itu saya sedang tertidur nyenyak di kamar”, kata Juragan Karta. “Tapi … Sepertinya saya pernah mendengar suara si Maling semalam” sambung Juragan Karta. Semua orang yang ada di ruang depan saling memandang. Mereka berpikir sama kalau pelaku kejahatan itu bukan orang asing, yang berarti kemungkinan penduduk Dusun Karangsawah atau orang yang pernah dikenal oleh Juragan Karta.

“Barangkali hanya mirip atau agak mirip saja Juragan?” Mat Karjo bertanya sambil mengerlingkan mata seperti tidak percaya dengan omongan Juragan Karta. “Tidak, tidak. Saya memang tidak asing dengan suara Si maling semalam” Juragan Karta memberi penegasan. “Coba saja kalau sampai tertangkap, sudah pasti aku akan hajar dia” Mat Karjo berkata sambil mengepalkan tinjunya seolah merasa sangat kesal dengan maling yang telah menjatuhkan wibawanya sebagai seorang Jagabaya yang bertugas menjaga keamanan lingkungan.

Penduduk Dusun Karangsawah berembug mengadakan kembali kegiatan ronda menjaga kemungkinan terjadi peristiwa pencurian seperti di rumah Juaragan Karta semalam mengingat saat ini musim paceklik. Situasi yang dapat mendorong siapa pun berbuat nekat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari. Mencuri bisa menjadi jalan pintas bagi mereka yang lemah iman. “Nanti malam kita laksanakan ronda secara bergilir, jadwal sudah ditempel di Pos Kamling” kata Mat Karjo kepada orang – orang yang masih berkumpul di rumah Juragan Karta. “Pak Karjo darimana?” Tanya Arman. “Saya baru ke balai desa untuk melaporkan kejadian ini ke Kepala Desa. Beliau memerintahkan untuk mengadakan jaga malam secara bergilir, maka saya minta Pak Sekdes untuk membuatkan jadwal ronda yang tadi langsung saya tempel di Pos Kamling” Mat Karjo bicara panjang lebar menjawab pertanyaan Arman. Dalam hati Mat Karjo merasa tidak senang ditanya oleh pemuda yang satu itu. Timbul rasa tidak suka karena merasa Arman mencurigai dirinya.”Hem, bocah kemarin sore masih bau kencur mau menantang diriku” batin Mat Karjo.

Hari beranjak menjadi senja, penduduk Dusun Karangsawah bersiap mengadakan ronda. Mereka akan berjaga sepanjang malam agar Dusun mereka tidak kembali kecolongan didatangi maling malam hari ini. Mereka juga penasaran dengan Si Maling yang menurut Juragan Karta tidak asing dengan suaranya. Siapa maling itu sebenarnya?

(Bersambung)

(Huma di Lembah Serayu, 19 Juli 2020)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cerita yang menarik ibu

19 Jul
Balas

Menarik dan menawan. Seru dan mengundang rasa penasaran. Salam literasi dan sukses selalu untuk Pak Eko.

19 Jul
Balas

Salam literasi kembali untuk Bapak & Ibu yang sudah berkunjung. Terima kasih apresiasinya.

20 Jul
Balas



search

New Post