Jika melihat foto ini saya jadi teringat dengan masa kecil saya. Sebenarnya saya suka sekali menggambar sejak masuk SD. Saya ingat, saya suka sekali menggambar pemandangan alam sekitar. Namun gambar-gambar pertama saya yang bertema pemandangan ini adalah menggambar gunung-gunung, matahari, persawahan, jalan raya, rumah dan pepohonan seperti yang dicontohkan guru saya di papan tulis.

Saking seringnya menggambar gunung-gunung atau pemandangan alam sekitar ini, sampai -sampai pada saat ini saya masih ingat persis seperti apa bentuk gunung, sungai dan persawahan, matahari, rumah dan jalan raya dari lukisan saya. Seandainya saya bisa menemukan gambar-gambar itu lagi, pasti saya akan tersenyum geli.

Ketika memasuki masa-masa sekolah di MTs saya masih terus menggambar karena memang ada pelajaran menggambar. Dengan nilai yang selalu sempurna dan diatas rata-rata. Pelajaran ini adalah salah satu mata pelajaran favorit saya. Sambil terus mengasah hobby saya dalam hal tersebut.

Ketika kuliah, hobi ini sempat mandeg dan bahkan tak tersalurkan sama sekali. Selain karena kesibukan kuliah, terkadang saya masih berfikir untuk apa lagi saya menggambar. Karena tidak sempat. Benar-benar tidak ada space di pikiran untuk menggerakkan tangan untuk menggambar atau melukis apa saja. Hingga akhirnya bisa dikatakan saya hanya mampu melukis angan-angan saya dalam mimpi.

Namun terkadang mimpi itu perlu disampaikan dan diberitahukan kepada orang lain yang bisa mendukung. Setidaknya mendukung dengan doa-doa mereka dan dorongan spirit dari mereka, sehingga terciptalah sebuah karya dan hasilnya lebih maksimal. Banyak orang yang mengukir mimpinya sendiri. Dan hanya dia dan Tuhan yang tahu apa yang ada di dalam kepalanya, sehingga terkadang mimpi tinggal mimpi tak berujung.

Demi mengingat itu semua, anak saya yang juga hobi menggambar tak kan saya biarkan melepas mimpi-mimpinya tanpa mampu mencurahkannya. Karena terkadang dari segala cerita yang disampaikannya setiap kali pulang dari sekolah atau kala terbangun di pagi hari. Begitu banyak hal yang seakan terpendam dan butuh tempat untuk mengekspresikannya. Ternyata gurunya juga melihat bakatnya yang begitu besar sehingga dia memang dibimbing untuk menuntaskan hobinya tersebut.

Selamat berkarya nak....wujudkan semua cerita dan mimpimu dalam lukisan hasil karyamu.