Elfida

Lahir di Pekanbaru, 20 Juni 1979. Menamatkan pendidikan dari SD sampai SMA di Pekanbaru selanjutnya kuliah di Universitas Riau, tamat tahun 2002. Riwayat...

Selengkapnya
Navigasi Web

Banjir Membawa Berkah

Malam itu hujan turun begitu lebatnya, bunyi air yang jatuh diatap seng rumah umi bagai disiram pakai ember saking besar dan derasnya air hujan yang turun, pohon durian yang tumbuh tinggi menjulang dibelakang rumah bergoyang meliuk liuk menyajikan tarian yang sangat menakutkan karena seperti mau tumbang ditiup angin kencang. Gemuruh bunyi petir yang tak putus putus menambah suasana makin mencekam. Halaman rumah dipenuhi genangan air karena tak tertampung oleh saluran got yang ada. Daun daun dan ranting pohon jatuh berserakan memenuhi pekarangan. Baru menjelang fajar hujan terasa mereda, dan hilang ketika hari mendekati jam 6 pagi.

Paginya sebagaimana biasa menjelang melaksanakan aktivitas sebagai guru, umi selalu menyempatkan diri membersihkan pekarangan. Umi mulai menyapu daun yang berserakan dan memungut ranting kering yang berserakan. Setelah ember cat maritek bekas yang digunakan sebagai media untuk mengumpulkan sampahnya penuh, umi kemudian berjalan keseberang jalan, dan menumpahkan isi ember kedalam tong sampah besar berwarna biru yang terbuat dari potongan drum yang dibelah dua. Tong sampah tersebut adalah milik dinas kebersihan, dan biasanya dikutip sampah didalamnya tiga kali seminggu untuk dibuang ketempat pembuangan akhir sampah.

Saat menuangkan sampah ke dalam tong berwarna biru, pandangan mata umi tertuju ke genangan air yang melimpah dari parit jalan. Air yang menggenang bagaikan danau yang luas, mungkin akibat hujan deras tadi malam. Tiba tiba dia melihat air bergemericik akibat banyaknya ikan lele yang muncul dan tenggelam. Akhirnya umi memanggil Abah, yaitu suaminya yang sedang memotong pohon mangga yang patah akibat angin kencang tadi malam.

Bah.. ada ikan lele, banyak pula tu.. kata umi

Sambil berjalan menuju tempat istrinya berdiri, Abah menjawab : mana???, Oh iya banyak ya,.. katanya lagi, bentar biar Abah pancing..

Kemudian Abah tampak berjalan masuk kerumah, dan keluar lagi dengan membawa joran pancing dan umpan dari pelet ikan. Tanpa pikir panjang Abah mulai melempar joran ke parit, dan tak lama kemudian jorannya dimakan ikan lele tersebut. Hal ini terulang berkali sampai baskom yang dijadikan tempat menampungnya penuh oleh ikan lele.

Seketika, kesan mencekam akibat hujan tadi malam berubah menjadi ceria,. Ternyata banjir bisa juga membawa berkah bagi keluarga umi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Selamat menikmati lellelenya fi

23 Jun
Balas

Iya kak, makasih

25 Jun

Iya kak, makasih

25 Jun

Iya kak, makasih

25 Jun

Mantap bu, sukses selalu

22 Jun
Balas

Makasih Bu, amiiin

14 Jul

Makasih Bu, amiiin

14 Jul

Sama bunda, makasih

25 Jun
Balas

Sama bunda, makasih

25 Jun
Balas

Sama bunda, makasih

25 Jun
Balas



search

New Post