Pengawas ujian dituntut untuk teliti, jujur, dan mampu berkomitmen. Komitmen yang diharapkan seperti tidak memberikan jawaban ke siswa, tidak membantu siswa dalam menyelesaikan ujian, mampu mengawas ujian dengan baik serta beberapa tugas lainnya termasuk etika mengawas.

Selain hal di atas pengawas juga sangat dituntut untuk teliti. Mengapa? Ternyata ada beberapa lembaran yang harus diisi oleh pengawas. Salah satunya adalah pengisian absensi siswa lengkap dengan no urut peserta dan namanya. No urut peserta harus tercatat berurutan dan sinkron dengan denah ujian. Agar kekeliruan tidak terjadi adalah dengan memahami digit no siswa. Deretan digit pertama biasanya merupakan kode provinsi, selanjutnya kode daerah dan diikuti no urut siswa. Untuk kode provinsi dan daerah ujian biasanya setiap siswa memiliki digit yang sama.

Selain hal tersebut pengawas juga harus memiliki etika dalam mengawas. Diantaranya adalah tidak berdiskusi antara sesama pengawas apalagi sambil terbahak-bahak, mensilentkan HP, jangan sampai deh kita menelepon di ruang ujian, tentunya sangat menganggu siswa. Hal penting lainnya adalah tidak keluar masuk dari ruangan selama pelaksanaan ujian. Hal-hal sepele terkadang mengganggu siswa dalam menyelesaikan ujian. Jangan sampai peserta ujian membuat status di medsos karena keteledoran dan kesepelean kita dalam mengawas. Dua jam mengawas memang membutuhkan kesabaran dan komitmen yang tinggi. Rasa kantuk dan godaan lain bisa saja datang. Oleh karena itu, komitmen yang tertuang dalam fakta integritas harus kita laksanakan dengan baik insya Allah kitalah pengawas sejati.