TANTANTANGAN MENULIS HARI KE - 16

DUA SETENGAN BULAN DI ICU (Bagian 1)

Penulis : Elida Sustia (Guru SMAN 39 Jakarta)

Muhammad Abel adalah anak laki-laki pertama dari bu Yenti. Dari kecil sudah terlihat anaknya pintar dan hiper aktif terkadang yang mengasuhnya kewalahan karena setiap pulang sekolah tidak langsung pulang tapi main dengan temannya terkadang main sampai masuk got sehingga baju seragamnya penuh lumpur. Sering kali pintu pagar rumah digembok supaya tidak main tapi dia berani manjat pagar dan langsung lari. Sungguh ujian kesabaran bagi kedua orang tuanya.

Kejadian ini sudah lama yaitu tahun 2008 tiba-tiba Abil nama panggilannya, sepulang sekolah badannya panas, malamnya muntah-muntah, mamanya langsung membawa kerumah sakit terdekat untuk diperiksa, ternyata langsung dirawat dan pasang inpus. Setelah dua hari dirawat tidak ada kemajuan malah kondisinya makin memburuk. Akhirnya bu Yenti, mamanya Abil memutuskan utuk membawa ke rumah yang lebih besar yang ada di Jakarta dengan alat yang lebih lengkap.

Setelah diperiksa dan ambil darah untuk cek lab ternyata Abil diagnosa dokter kena penyakit Guillan Barre Syndrome (GBS)

Penyakit GBS adalah suatu kondisi medis langka. Pada kondisi ini, sistem kekebalan tubuh menyerang saraf, sehingga menyebabkan pelemahan anggota gerak bahkan menyebabkan kelumpuhan sekujur tubuh.

Belum diketahui secara pasti mengenai penyebab penyakit GBS. Akan tetapi, kondisi ini biasanya muncul setelah seseorang terkena penyakit infeksi. Misalnya, infeksi pernapasan atau infeksi di saluran pencernaan.

Obat untuk menyembuhkan penyakit GBS juga belum ada. Penanganan bertujuan meredakan gejala dan mengurangi durasi penyakit.

Adapun gejala penyakit GBS adalah:

Kesemutan atau sensasi seperti ditusuk-tusuk jarum pada jari tangan dan kaki serta pergelangan tangan dan kaki. Pelemahan otot yang bermula di kaki, kemudian merambat naik ke tubuh bagian atas. Kemampuan berjalan yang tidak stabil, susah menggerakkan kaki, atau menaiki tangga. Mengalami kesulitan menggerakkan mata dan otot wajah, sehingga penderita sukar berbicara, mengunyah, dan menelan. Rasa sakit, seperti kram otot, yang bisa memburuk pada malam hari. Kesulitan menahan buang air kecil dan buang air besar. Detak jantung menjadi cepat. Tekanan darah naik atau turun. Kesulitan bernapas.

Ciri-ciri penyakit GBS sangat khas, yaitu kelemahan yang dimulai dari kaki yang menjalar ke atas hingga ke saluran pernapasan. Karena itu, penyakit ini disebut juga dengan istilah stocking-glove.

Penderita akan merasakan pelemahan otot paling parah dalam waktu dua sampai empat minggu setelah gejala-gejala awal muncul. Seiring perkembangan penyakit, pelemahan otot bertambah parah dan menjadi kelumpuhan.

Selama dua setengah bulan Abil dirawat di ICU, badannya sudah sangat kurus tinggal kulit pembalut tulang. Saat itu Abil masih duduk di bangku sekolah kelas 2 SD. Segala upaya dilakukan untuk kesembuhan Abil baik medis maupun non medis yang penting bisa sembuh.

Ada penawaran dari dokter untuk membeli obat yang mahal namanya Gamaras, harganya gak tanggung-tanggung yaitu 3 juta Rupiah per satu ampul, sehari butuh 3 ampul dan harus disuntikan melalui inpus selama 5 hari, kalau dihitung total nominalnya per hari 9 juta untuk 5 hari berarti 45 juta.

Apa yang dilakukan oleh bu Yenti untuk Abil supaya bisa keluar dari rumah sakit. Nantikan lanjutan ceritanya besok.

Jakarta, 27 April 2020

#Dua setengan bulan di ICU

#Tantangan menulis gurusiana