Semenjak saling kenal nama di kampus biru, setiap selesai perkuliahan, Rahman sering pulang bareng mengikuti Reysa. Minimal bersamaan sampai area perpustakaan. Selanjutnya berpisah memuju ke tempat tujuan masing-masing. Reysa merasa punya teman bercanda selama dengan Rahman. Hampir empat bulan sering pulang bersama, Reysa merasa ada yang kurang lengkap kalau tidak mendengar celotehan Rahman. Rahman pun sepertinya berusaha untuk tetap mendekati Reysa.

Sebagai perempuan normal Reysa mengerti maksud yang tersirat dari usaha Rahman. Namun Reysa paham betul bahwa usia Rahman terpaut 5 bulan lebih muda dari Reysa. Hingga reysa pun menepis segala rasa yang mungkin akan terjadi. Karena Sedari kecil reysa sudah berniat kalau bisa pasangannya minimal dua tahun lebih tua dari reysa.

Hari demi hari, hingga semester pun berganti, Reysa tetap berteman dengan Rahman. Reysa sering bertemu dan ngobrol bersama di perpustakaan. Rahman amat bisa mencari cara agar bisa bersama dengan Reysa. Mulai dari membantu mencarikan buku, hingga sampai ke perpustakaan wilayah.

Kadang -kadang saat Reysa pulang mengajar dari tempat les Privat Rahman pun sering menunggu untuk menemani Reysa pulang.

Hingga suatu sore pulang mengajar les, reysa dan Rahman mampir untuk sekedar duduk2 dipantai.

Saat itu, ada anak lelaki kecil menghampiri reysa dan rahman yang lagi duduk berdua. Niat anak itu ingin bernyanyi menghibur Reysa dan rahman. Namun yang terjadi malahan Rahman meminjam gitarnya anak pengamen itu. Dan Rahman yang petik gitar sambil menyenandungkan lagu ungkapan perasaan nya yang ditujukan untuk reysa.

Reysa pun kaget diiringi tersipu malu, bercampur gugup...