Temanku yang satu ini ( Trigina Nova Yolanda) adalah sosok luar biasa yang menginspirasi banyak orang, mulai dari yang kecil, orang dewasa, bahkan mereka yang hampir pensiun sekalipun.

Selalu ada-ada saja kegiatan positif yang berkaitan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang diperolehnya untuk kemudian diteruskan kepada orang lain, teman-teman terdekat dan terjauh sekalipun.

Jadi jangan heran jika edisi tantangan menulis gurusiana hari ini banyak diantara kami gurusianers seangkatan kuliah yang mengidolakan beliau jadi inspirator mereka.

Karena memang begitulah adanya.

Meskipun saya satu kampus dengan beliau, tetapi kami saling kenal semakin dekat dan saling memberi informasi setelah kami disatukan di tempat kerja. Andai saja kami kenal dari dulu semasa kuliah, entah lah..

Saya sangat bersyukur sekali dengan sikap beliau yang gencar memberi motivasi untuk ikut kegiatan FKKI P4TKIPA 3 tahun yang lalu. Beliau yang ngajarin gimana cara daftar, ngasih alamat emailnya, Sampai tengah malam hingga saya mampu menyelesaikan pendftaran dan pengiriman naskah file di detik-detik terakhir pendaftaran.

Mungkin karena beliau telah merasakan memperoleh ilmu sebelumnya di acara pelatihan Qitep, hingga beliau berniat dan bilang "unii... ayo kita terbang gratis bersama" kirimlah file alat praktikum sederhana yang uni buat tu... Wah, malu uni yola, sederhana bangeet.. Beliu timpali dengan kalimat " tidak apa-apa uni... Justru yang sederhana dan mudah membuatnya, serta murah, tapi bermanfaat untuk pemahaman siswa, itulah yang bagus dinilai orang nanti uni..

Saya seperti terhipnotis, tapi belum juga bergerak. Hingga keesokan harinya beliau tanya lagi.. Uni, lah jadi uni kiriman ka P4TKIPA yang patangtu... Belum yola,. Kirimlah lai ni, hari kini terakhir kirimnyo... Benar-benar support tingkat dewa yang beliau berikan..

Alhamdulillah, ketika pengumuman tiba muncullah nama saya, namun nama beliau tidak muncul, sehingga beliau heran, kok uni yang terakhir ngirim, namanya ada, tetapi beliau tidak, hingga beliu beranikan menelpon panitia kenapa begitu. Ternyata file naskah beliau hanya terkirim judul saja, isinya tidak. Jadi karena gangguan jaringan internet waktu itu. Setelah dikirim ulang dan panitia baca, akhirnya jadi lah kami pergi berdua dari Solok, tetapi belum terbang bersama. Hotel pun berbeda meski asih satu daerah di Bogor, saya di Lor In Sentul Hotel sementara beliau di Bogor Icon Hotel,. Beliau di pusat kota. Sementara saya terkurung di arena Sirkuit Sentull. Hehehehe...

Alhamdulillah akhirnya kami bertemu di SICC pada acara Simposium dan Gladi bersih Puncak peringatan HGN 2016. niat untuk terbang bersama pun Allah izinkan saat kami pulang tanggal 28 November 2016 meski di seat yang berbeda..

Selanjutnya kami benar-benar terbang satu urutan seat pada acara Simposium Nasional tahun 2018.

Terima kasih sahabat fillah..