Kesharlindungdikdas pada pekan ini 4-7 juli 2017 di Hotel Millenium, Jakarta menyelenggarakan dua kegiatan sekaligus yaitu workshop Perlombaan Inovasi Pembelajaran yang diikuti 60 guru SD dan 60 guru SMP, serta workshop Literasi guru dikdas berprestasi sebanyak 120 guru se-Indonesia.

Kegiatan ini dihadiri oleh Dirjen GTK Sumarna Surapranata, Ph.d, Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Dra.Poppy D. Puspitawati, MA dan Kasubdit Drs. A Hendra Sudjana. Dirjen GTK menyampaikan tentang program Penguatan Pendidikan Karakter (Permen No. 23 tahun 2017) yang dirancang oleh Menteri Pendidikan Kebudayaan Muhadjir Effendy yaitu mengubah sekolah menjadi lima hari kerja seminggu, beliau mengungkapkan program tersebut tidak dibatalkan sampai keluar Perpres. Tugas guru berada di sekolah 8 jam perhari atau 40 jam seminggu dengan melaksanakan 5 M (Merencanakan, Melaksanakan, Menilai, Membimbing dan Tugas Tambahan lainnya) . Dirjen GTK menjelaskan bahwa 8 jam itu tidak berarti anak berada di dalam kelas terus, akan tetapi di lingkungan sekolah bahkan di luar sekolah. Guru IPS membawa anak ke pameran atau museum Sejarah, Guru Agama membawa anak ke TPA jd bukan berarti meniadakan MDA yg ada. Penggunaan Handphone di sekolah jangan dilarang selama itu menunjang proses pembelajaran. Dirjen GTK menjelaskan tentang pentingnya Komponen Kecakapa Abad 21 berupa Penguatan Pendidikan Karakter (Religius, Nasionalis, Integritas, Gotong Royong, dan Mandiri), Literasi & Kompetensi (Critical Thinking, Creativity, Collaboration and Comunication). Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan ditutup oleh Dr. Meli dan Dra.Nani Dahniarni selaku Kasi Kesharlindung yang memberikan informasi terbaru bahwa Kemdikbud menyediakan beasiswa kuliah bagi tenaga guru Non PNS untuk melanjutkan ke jenjang S1 dan kegiatan-kegiatan lain yang akan dilaksanakan Kesharlindung seperti Simposium Guru, OGN dan Pemilihan Guru Berprestasi Tingkat Nasional pada bulan Agustus - November 2017.