KERJA BAKTI DI RUMAH
#TANTANGAN MENULIS HARI KE-39
Setiap Hari Minggu keluarga Pak Kadi melakukan kerja bakti di rumah. Ada yang menyapu dan mengepel lantai, mencuci baju, memasak, menyapu halaman, mengelap kaca jendela, mencuci motor, menyeterika dan melipat baju, menyusun kerapian kamar, berkebun dan pekerjaan rumah lainnya.
Pak Kadi mempunyai enam orang anak. Anak yang pertama bernama Nia bertugas menyeterika dan melipat baju, anak yang kedua bernama Hasan bertugas menyapu dan mengepel lantai. Lina anak ketiga bertugas mencuci baju, ihsan bertugas membersihkan debu dan mengelap kaca jendela, Habib bertugas merapikan kamar.dan si kecil Novi membantu ibu memasak di dapur.
Pagi itu Pak Kadi memimpin kerja bakti.
“Anak-anak, apakah kalian sudah siap?” Tanya pak Kadi kepada anak-anaknya.
“Siap Ayah …!!!” sahut anak-anak serentak.
Äyo … , ayah ingin mencuci motor di teras, ada yang mau bantu ayah?” ajak ayah.
“Novi ayah” Novi meyahut sambil mengacungkan tangan.
“okaay, ayo kita ambil airnya.” pinta ayah. “Siap ayah” jawab Novi.
Sedangkan Lina memberitahu semua anggota keluarga.
“Baju-baju kotor, Lina ambil ya? Untuk di cuci” ucap Lina.
“iya” sahut anggota keluarga Pak Kadi saling bersahutan.
Nia tak kalah memberi Informasi.
“iya, baju yang sudah bersih, Nia lipat ya?” kata Nia.
“Tidak di seterika kak?” Tanya Ihsan kepada Nia.
“Wah … kebanyakan dik, kakak menyeterika baju seragam sekolah dan baju dinas ayah saja ya?” ucap Nia kepada Ihsan. “Ya … baiklah kak” Jawab Ihsan.
Sementara Hasan sudah siap membawa sapu dari dapur, mulai menyapu dari belakang ke depan rumah. “Awas kalau saya ngepel, ubin yang basah jangan di injak ya?” ucap Hasan.
“Siap” jawab anak-anak.
Habib mulai merapikan kamar satu per satu, sementara ibu ke pasar untuk membeli sayuran dan lauk pauk untuk di masak hari itu.
“Assalamualaikum?” ucap ibu dari luar rumah.
“Waalaikum salam” sahut ayah dan anak-anak. “Hore …. Ibu pulang, bawa makanan apa bu?” Tanya Novi.
“ini ibu bawa kue, tadi beli di pasar” sahut ibu.
“Serbuuuu!!!” Hasan lari dari belakang rumah dan mengambil kue.
“Hasan, kuenya untuk semua anak-anak jangan di makan sendiri ya? Sini ibu bagi” jelas ibu sambil mengambil kue di tangan Hasan.
“Baik Bu, Hasan kan senang ibu beli kue, ini kuenya” Hasan menyerahkan kuenya kepada ibu.
“Baiklah, kuenya akan ibu bagi rata ya, jangan ada yang curang mengambil kue saudaranya, Ayo sini berkumpul.” jelas Ibu sambil menyuruh anak-anaknya berkumpul.
“Baik Bu …” sahut anak-anak.
Mereka duduk rapi menunggu ibu membagikan dan memberikan bagian kuenya.
Setelah kue di bagi rata, ibu berpesan, “Jangan lupa baca doa sebelum makan?” perintah ibu.
“Baik Bu” sahut anak-anak. Mereka berdoa dan memakan kue yang telah dibagikan ibu.
Öh iya, ini kue spesial untuk ayah” ibu memberikan kue untuk ayah.
Wah … ayah kebagian juga ya, Bu? Terima kasih bu” ayah menerima kue dari ibu.
Sama-sama ayah, untuk ibu juga ada” jawab ibu.
Mereka menikmati kue yang di bawa ibu dari pasar.
Selesai makan kue mereka melanjutkan kerja bakti sesuai tugasnya masing-masing. Menjelang siang tugas telah selesai dikerjakan.
Keluarga pak Kadi beristirahat sambil menonton TV menunggu waktu zuhur. Untuk melaksanakan shalat zuhur berjamaah dan makan siang bersama.
Keterangan tokoh
Pak Kadi (ayah) berdinas di kantor kelurahan
Ibu adalah ibu rumah tangga
Nia berumur 14 tahun
Hasan berumur 12 tahun
Lina berumur 10 tahun
Ihsan berumur 8 tahun
Habib berumur 6 tahun
Novi berumur 4 tahun
Jakarta, 25 Maret 2021
Elin Herlina
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wah...cerita inspiratif bunda. Salam ambisi kuat literasi ya.
Terima kasih dek Eva, salam literasi
Sama2 bunda elin... Salam literasi kembali
Cerita yang menarik sekali...mendidik hidup kerja sama dengan cara kerja bakti dirumah.dengan mendidik seperti ini akan menjadi bekal sianak menjadi trampil dan mandiri.Cerita yang luar biasa..
Terima kasih Bu Erni