Elis lisnawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

RASA YANG KEMBALI HADIR

Entah apa yang ada dalam pikiran sepasang laki-laki dan perempuan yang kini menjalin kasih asmara jarak jauh ini. Mereka harus menjalani hubungan terlarangnya ditengah kebahagiaan keluarganya yang sudah terjalin lama. Mereka tak bisa menolak rasa yang datang disaat yang tidak tepat ini. Mereka percaya bahwa rasa sayang, rindu dan cintanya yang kini mereka rasakan adalah fase yang seharusnya mereka lewati. Mereka menikmatinya dengan segala resiko yang mesti ditanggungnya. Satu hal yang menjadi komitmen yang dipegangnya adalah bahwa selama hubungan, hanya komunikasi lewat HP lah yang mereka lakukan baik telepon atau sekedar SMS . Tak ada pertemuan yang mereka lakukan, karena mereka sadar akan keberadaannya sekarang yang tidak sendiri lagi. Banyak pertimbangan yang mereka lakukan, banyak hal yang mereka pikirkan, mereka sadar bahwa disampingnya ada orang lain yang mesti dihargai keberadaannya dan dihargai perasaannya hingga mereka harus menutup rapat apa yang terjadinya dalam hatinya.

“ Assalamualaikum,, Bagaimana kabarnya hari ini ?” Budi mengawali pembicaraan lewat tulisannya

di tengah rutinitas kerjanya

“ Kabar Baik, Alhamdulilah” Isti menjawab pertanyaan Budi

Itulah sepenggal awal komunikasi yang dijalin antara Budi-Isti dalam hubungannya. Berapa puluh tulisan yang mereka tulis tak terhitung jumlahnya, pokoknya mulai dari sekedar kabar tentang dirinya, kabar tentang pekerjaannya, keluarganya, anak-anaknya sampai kepada perasaan yang dirasanya saat itu. perasaan senang yang tergambar ketika Budi-Isti melakukan komunikasi meski dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Kadang dilakukan ditengah kebersamaan dengan keluarganya. Hubungan yang intens terus dilakukan, hingga perasaan rindu kadang menghadang membuat mereka tersiksa dengan keadaan itu.

Mereka sadar sesadar sadarnya apa yang dilakukannya itu salah. Mereka telah membagi rasa cinta, rasa sayang dan rasa rindunya dengan orang yang tidak semestinya. Hingga dari komunikasi yang dilakukannya banyak informasi yang didapat tentang pribadi masing-masing. Yang mungkin informasi itu tidak akan didapat oleh pasangannya sekalipun. Keluh kesah tentang keadaan rumah tangganya, masalah yang hadir dalam kehidupannya bahkan masalah-masalah kecil yang sebenarnya orang lain tidak boleh tahu. Aneh memang, kenapa mereka bisa masuk dalam kubangan yang semestinya tidak boleh terjadi. Tetapi, lagi-lagi kenyamananlah yang bisa mereka rasakan dalam kebersamaannya meski tidak pernah bertemu secara langsung. Satu yang pasti dari hubungan yang terjalin ini adalah bahwa mereka tidak akan menggadaikan keutuhan rumah tangganya demi semua yang mereka jalani saat ini. Mereka hanya mengikuti fase yang hadir saat ini, menjalani dan menikmatinya, itu saja.

Usaha untuk meredam, menghapus rasa yang hadir dalam diri masing-masing sebenarnya senantiasa mereka lakukan. Mengurangi intensitas komunikasi atau mengubur dalam-dalam bayangan wajah yang senantiasa hadir belum mampu menghapus sedikit rasa yang ada, hanya ketersiksaanlah yang muncul. Padahal aktivitas yang mereka lakukan setiap hari tidak kurang, bahkan boleh dikatakan masing-masing memiliki kesibukan yang semestinya bisa membunuh rasa yang hadir. Namun kenyataannya tidak, mereka hanya bisa pasrah terhadap keadaan. Mereka yakin bahwa semuanya akan hilang ditelan waktu. Meski tak bisa dipastikan kapan waktunya itu datang.

“ Assalamualaikum, semoga kebahagiaan senantiasa mengiringi hari ini “ Budi mengawali percakapannya lewat tulisan di pagi hari

“ Waalaikum salam, Aaminn “ Isti menjawab salam yang disampaikan dengan rasa bahagia menyelimuti dirinya.

Dari awal percakapannya itulah, banyak yang mereka ungkap, banyak yang mereka tulis tentang segala kegiatan yang dilakukannya. Hingga boleh dibilang apa yang dilakukan baik Budi maupun Isti benar-benar keduanya tahu, meski hanya dalam bentuk informasi saja. Tak jarang dari hubungan komunikasinya, mereka menceritakan indahnya saat-saat mengurus anak mulai dari kecil hingga anak memasuki masa remaja atau sekedar bercerita tentang hal-hal ringan kejadian sehari-hari yang telah terjadi. Dari sanalah mereka benar-benar merasakan kedekatan yang luar biasa. Hingga kadang mereka merasa aneh dengan perubahan yang terjadi dalam dirinya. Padahal mereka sadar dengan kondisinya sekarang ini, kondisi yang penuh dengan tanggung jawab yang diembannya masing-masing, kondisi yang sulit untuk bisa melangkah jauh mengikuti keinginan dan angan-angannya. Dan mereka sadar akan itu. Apalagi ketika mereka ingat pasangan masing-masing. Bagaimana perasaannya kalau semuanya diketahui pasangannya. Bagaimana sakitnya perasaan mereka, bagaimana terlukanya mereka ketika penghianatannya itu terungkap dan semuanya tergambar jelas dalam benak masing-masing.

Satu yang positif dari hubungan yang dilakukan Budi-Isti ini adalah mereka saling memberi masukan yang baik terhadap kelangsungan rumah tangganya masing-masing atau sekedar support tentang pekerjaannya. Mereka sama-sama saling berbagi tips agar hubungan rumah tangganya bisa tetap terjaga sampai maut memisahkan. Disanalah logika masih berjalan, mereka menganggap bahwa ketika cinta sudah dipersatukan dalam ikatan rumah tangga, itulah yang harus mereka jaga sampai kapan pun meski berbagai godaan datang menerpa. Tak terkecuali dengan hadirnya orang lain dalam kehidupan rumah tangganya. Mereka yakin akan bisa melewatinya, tentunya dengan komitmen tinggi dari masing-masing pribadi untuk tidak melanggar aturan-aturan agama. Dan itu yang Budi-Isti lakukan dalam hubungannya selama ini. Mereka berusaha dengan sekuat tenaga untuk berada dalam jalur yang semestinya, mesti tetap semua yang dilakukannya salah dari berbagai sisi.

Waktu terus berjalan, mereka tetap menjalin hubungannya. Keluh kesah yang mereka rasakan senantiasa dibaginya dalam bentuk cerita. Hingga tak terasa ketergantungan yang Isti rasakan begitu besar. Isti merasakan betapa nyamannya ketika mereka merasakan kebersamaan meski hanya melalui percakapan lewat telepon atau sekedar lewat tulisan di HP nya. Dan pembelajaran berharga dari hubungannya didapat suatu saat ketika mereka melakukan hubungan komunikasinya lewat HP. Isti merasakan sesuatu yang berbeda ketika Budi tidak membaca pesan yang dikirimnya dalam jangka waktu yang cukup lama, padahal mereka telah janjian untuk berkomunikasi. Hingga ketika malam tiba, Isti terbangun dari mimpinya ditengah malam. Ia lihat jam di dinding menunjukkan waktu pukul 24.30 WIB, lalu ia mengambil HP nya dan melihat pesan yang dikirim ke Budi hingga saat itu belum dibacanya juga. Hingga ia beranggapan jangan-jangan apa yang ada dalam mimpinya itu benar adanya. Keringat dingin memasahi tubuh Isti sesaat ia terbangun dari mimpinya. Ketakutan dan rasa bersalah yang ada dalam dirinya membuat Isti berjanji untuk menyudahi hubungannya dengan Budi karena ia tidak ingin semua yang dialaminya dalam mimpi terjadi benar adanya. Isti masih ingin merasakan keberadaan orang yang dicintainya tetap ada di dunia ini, meski tidak bersamanya.

Dalam mimpinya, betapa rasa bersalah yang dirasakan Isti demikian besar ketika Ia melihat Budi terbujur kaku karena kecelakaan yang dialaminya. Isti menangis sejadi-jadinya melihat peristiwa yang terjadi menimpa kekasih hati yang selama ini mengisi hari-harinya. Penyesalannya bertambah karena orang-orang yang ada dalam kehidupan Budi menyalahkan semuanya pada Isti. Mereka mengetahui hubungannya dari pesan terahir yang dilihat di HP nya. Hubungan terahir yang dilakukan Budi yaitu dengan Isti. Bahkan hubungan Budi- Isti selama ini terungkap saat itu juga. Betapa Budi telah menghianati istri dan anak-anak yang telah mendampingi kehidupannya dalam jangka waktu yang sangat lama.

Peristiwa itulah yang menyadarkan Isti betapa apa yang dilakukannya selama ini salah. Betapa keputusannya untuk mengikuti perasaannya selama ini salah besar. Bahwa ada perempuan lain yang menjadi korban, bahwa ada perempuan lain yang tercabik perasaannya ketika suaminya menyalahgunakan kepercayaan yang diberikannya. Dan Isti merasakan benar semua itu. Pasti hancur perasaannya. Hingga kadar cinta dan sayangnya pada Budi yang demikian besar, harus dikuburnya dalam-dalam. Tidak mudah memang, tetapi usaha itu mau tidak mau harus dilakukannya. Biarlah dirinya sendiri yang merasakan penderitaanya sebagai resiko dari keputusan awal yang salah yang diambilnya dalam menjalani hubungannya dengan Budi. Tak ada yang perlu disalahkan, Isti mencoba mempertanggungjawabkan semuanya meski sangat sulit untuk dilakukan. Semoga usaha yang dilakukannya berhasil. Melupakan dan menghapus kenangan yang terukir indah dengan Budi dapat terlaksana. Cinta tak harus memiliki itu yang senantiasa ditanamkan hadir dalam dirinya. Isti menyimpan kenangan terindahnya di tempat istimewa dilubuk hatinya yang terdalam. Semoga kebahagiaan senantiasa mereka rasakan dengan keluarganya masing -masing dengan rasa cinta, sayangnya yang utuh tanpa harus dibagi dengan kehadiran orang lain dalam kehidupannya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Belajar bikin cerpen Pak,,,,

11 Jun
Balas

Astagfirullah. Swmoga swgera bertobat.

10 Jun
Balas



search

New Post