Elis lisnawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

USBN: APAKAH SAMA PELIKNYA ?

Dalam Peraturan DIRJEN DIKDASMEN Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan No:08/D/HK/2017 dinyatakan bahwa Ujian Sekolah Berstandar Nasional yang selanjutnya disingkat USBN adalah kegiatan pengukuran capaian kompetensi siswa yang dilakukan sekolah untuk mata pelajaran tertentu dengan mengacu pada standar kompetensi lulusan untuk memperoleh pengakuan atau prestasi belajar. Dalam peraturan tersebut dijelaskan tentang Prosedur Operasional Standar Ujian Sekolah Berstandar Nasional pada Pendidikan Dasar dan Menengah tahun 2016/2017. Berangkat dari peraturan tersebut untuk pertama kalinya jenjang SMP melaksanakan USBN di tahun ajaran 2016/2017 untuk mata pelajaran PKN,IPS, PAI.

Dinas Pendidikan sesuai dengan kewenangannya menetapkan MGMP yang menyusun soal USBN. Atas dasar itulah MGMP IPS Kabupaten Bandung Barat mengundang 30 orang guru dari 6 gugus yang ada. Masing-masing gugus diwakili oleh 5 orang guru IPS. Pertemuan pertama kalinya dilakukan di SMPN 2 Batujajar pada tanggal 7 Maret 2017. Pertemuan pertama kali itu disambut dengan gerimis pagi sepanjang jalan. Tak kuhiraukan semua itu, vario hitamku terus melaju meski dalam keadaan hujan. Lokasi yang dituju lumayan membuat kami peserta yang hadir kewalahan karena letaknya dirasa kurang refresentatif selain jauh dari jalan raya yang cukup menjorok ditambah dengan kondisi jalan yang rusak parah. Tak sedikit kami menemukan jalan dalam kondisi bolong-bolong cukup besar, sehingga air hujan yang mengenang cukup merepotkan kami pengendara motor untuk bisa memilih jalan yang dirasakan aman untuk dilewati. Hati-hati itu yang dilakukan untuk bisa sampai ketujuan dengan selamat.

Sesampainya ditempat tujuan, topik yang sama pun muncul yakni cerita tentang bagaimana teman-teman hingga bisa sampai ke tempat tujuan. Dari cikalong, cipeundeuy, lembang, gunung halu yang merasa perjuangan sampai kesana cukup berat. Namun demikian keluh kesah bukan apresiasi dari kekecewaan yang mereka ungkap tapi bentuk perjuangan yang cukup berat hingga bisa sampai kesana. Tapi ya itu lah tugas, kami mencoba melaksanakannya sesuai dengan apa yang diberikan.

Pertemuan pertamapun dibuka oleh Dinas Pendidikan yang diwakili oleh Kepala Bidang dan kasie Kurikulum. Kabid memberikan penjelasan seputar kebijakan yang dilaksanakan di dinas pendidikan beserta perubahan-perubahannya. Selain itu kasie Kurikulum Dadang A.Sapardan M.Pd memberikan materi tentang pelaksanaan USBN dengan berbagai permasalahannya, disana dijelaskan bagaimana teknik penulisan kisi-kisi dan soal USBN. Tak ketinggalan ketua MGMP IPS Kabupaten Bandung Barat Budi Hermawan S.Pd menjelaskan seputar kegiatan yang akan dilaksanakan 10 kali pertemuan kedepan yang intinya menghasilkan produk soal USBN untuk bulan April nanti. Tak lupa alasan pemilihan tempat juga menjadi hal yang disampaikan dalam laporannya, bahwa kegiatan tersebut didanai oleh BANTAH (Bantuan Pemerintah) yang pada saat itu dananya belum turun, sehingga alternatif pemilihan tempat itu berkaitan dengan belum turunnya dana dari pemerintah, dampaknya MGMP menggunakan fasilitas yang ada. Pertemuan pertamapun ditutup pukul 4.00 sore dengan kondisi yang sama ketika datang ketempat itu, yakni hujan mengiringi kepulangan kami.

Pertemuan-pertemuan berikutnya pun dilaksanakan ditempat yang sama. Materi yang disampaikan mulai dari kaidah soal, HOTs, kata kerja operasional yang digunakan, teknik penyusunan kisi-kisi,teknik penulisan soal PG, teknik penulisan soal essay dibahas tuntas, hingga lagi-lagi kami pulang sore hari dalam keadaan basah kuyup. Hal yang memerlukan banyak waktu yakni dalam pembuatan soal USBN. Dari 30 orang guru dibagi menjadi dua kelompok, kelompok pertama mengerjakan pembuatan soal yang menggunakan kurikulum 2013 sedangkan kelompok dua mengerjakan soal yang menggunakan KTSP.

Dari sanalah mulai kami kerja secara berkelompok, masing-masing guru diberi tugas untuk menyelesaikan 2 soal (masing-masing soal terdiri dari soal utama, cadangan dan susulan) dengan indikator yang berbeda, sehingga masing masing guru harus menyetorkan 6 soal. Kalau melihat jumlah, bukan masalah karena dua cukup sedikit tuk itungan jumlah. Namun kenyataannya waktu seminggu tuk menyelesaikan soal tersebut rasanya-rasanya dirasa kurang karena banyak yang harus dipertimbangkan mulai dari KD, konten Materi, level kognitif, tingkat kesukaran sampai pada soal yang berorientasi pada HOTs (Higher Order Thinking). Dengan kaidah-kaidah tersebut itulah kami berangkat membuat soal USBN. Ribet iya, sukar iya, pelik iya, itulah yang kami rasakan. Namum semua keribetan tersebut tidak lantas membuat kami menyerah. Karena setelah proses pembuatan soalpun kami bahas satu persatu soal yang telah dibuat guru secara bersama-sama di ruangan. Artinya kesesuaian semuanya diperhitungkan. Hingga perlu wakktu lama membahasnya, tak sedikit beda pendapatpun terjadi. Setelah beres pembahasan soal secara bersama-sama pun, ada panitia kecil yang dibentuk oleh MGMP untuk menelaah dan menganalisis tiap soal persoal. Dan itu pun memerlukan waktu yang cukup lama sampai mengedit dan siap dinyatakan layak tampil untuk USBN nanti. Itulah sekelumit perjalanan yang kami tempuh guru-guru IPS KBB untuk bisa menghasilkan soal IPS yang siap digunakan pada pelaksanaan USBN nanti sesuai dengan kaidah yang ditetapkan. Memerlukan waktu yang cukup lama dan telaah yang super teliti.

Besok senin 17 April 2017 bertepatan dengan hari pertama pelaksanaan US/USBN di sekolah tingkat pertama dilangsungkan. Dengan berbagai persiapan yang matang semoga peserta didik bisa mengerjakan soal dengan baik. Membaca dengan teliti tiap soal persoal, menghabiskan waktu yang disediakan secara maksimal selama pelaksanaan tes, tekun mengerjakan soal dengan sungguh-sungguh sehingga dapat hasil yang memuaskan. Itu merupakan bentuk penghargaan yang cukup besar dari peserta didik terhadap hasil kerja keras kami dalam membuat soal. Dengan begitu usaha kami selaku guru dalam menghasilkan soal USBN merasa dihargai dan diapresiasi. Sehingga tidak ada lagi peserta didik yang menganggap enteng ujian dengan tidak dibarengi persiapan, mengisi soal asal-asalan, tidak memanfaatkan waktu secara maksimal.

Semoga peliknya guru dalam menghasilkan soal USBN berbanding lurus dengan peliknya usaha dan kerja keras peserta didik dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi USBN sehingga mereka dapat mengerjakan soal secara serius dan sungguh-sungguh disertai keyakinan diri. Namun tidak dibarengi dengan mudahnya usaha segelintir orang yang memanfaatkan keadaan untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Semoga tak terdengar lagi soal USBN beredar atau bocor sebelum pelaksanaan ujian berlangsung. Tidak lagi terdengar kunci jawaban beredar dan dijual dengan harga murah dalam berbagai paket. Karena sejatinya tujuan pendidikan adalah meningkatkan kualitas manusia salah satunya dengan meningkatnya pengetahuan peserta didik, selain sikap yang utama tentunya. Semoga usaha kami untuk mencapai tujuan tersebut dapat berjalan tanpa kendala yang berarti.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sama pengalamannya saat bikin soal.HOTs, hehehe

17 Apr
Balas

Ya,,, serdik diajak lbh keras berfikir,,,

17 Apr
Balas



search

New Post