Elis Nurhayati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Haru yang Memuncak

Saat itu, bunyi pesan datang. Rekan kerja mengabari. Katanya :" Selamat bukunya diresensi oleh seorang siswa yang kritis ". Penasaran, itulah yang sempat hadir.  Langsung dibuka,  lembaran demi lembaran,  sampailah ditemukan uraian kata yang membuat haru tidak terkira.  Tetes air matapun sempat tidak terbendung. Kembali mengingatkan history beberapa waktu silam, tentang perjuangan,  menggapai mimpi dan harapan.  Ah rasanya tak percaya akan takdir yang ada sekarang. Betapa rasa syukur ini wajib kupanjatkan. Sang maha Rohman Rohim telah menganugerahkan nikmat yang bertubi-tubi tiada henti. Akan kuabadikan torehan pena yang indah dari seorang putri yang Kau kirimkan.  

 

Narasi Pejuang Toga Pendidikan

Oleh        : Salsa Amalia

Judul      : Menjemput Toga Impian

Penulis   : Elis Nurhayati, S.Pd., M.Pd

Penerbit : YPU Menebar Ilmu, Garut

Cetakan  : I, 2018

Tebal      : XII + 66 halaman

Elis Nurhayati, S.Pd., M.Pd, seorang tenaga pendidik di SMAN 16 GARUT yang berprestasi dan dikenal dengan kegemarannya dalam menulis, setelah menerbitkan buku Menyongsong Generasi Emas 2045 pada tahun 2017, kini kembali dengan buku berjudul Menjemput Toga Impian. Buku yang didedikasikan dengan berlatar beliau yang ingin memberikan sedikit pengalaman nyata hidupnya bagi siapa saja yang memiliki niat melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya, dari Program Sarjana (S.1) ke Program Pascasarjana (S.2), tetapi memiliki banyak kendala dan penuh keraguan. Disinilah sang penulis menceritakan bagaimana kiat untuk menempuh pendidikan yang kita impikan untuk bisa tercapai dan terwujudkan.

Penulis mengawali cerita bahwa hidup berawal dari mimpi, harapan, dan cita-cita. Tak terkecuali, pemberian nama dari orang tua kepada anaknya. Nama Elis Nurhayati berasal dari kata Elis berasal dari Bahasa Sunda yang berarti geulis, dan Nurhayati berasal dari Bahasa Arab, yang berarti cahaya hidup. Itulah sebuah mimpi, harapan, dan cita-cita orang tua supaya kelak anak perempuannya nanti yang cantik dan dapat memberikan cahaya dalam kehidupan.

Penulis menyajikan riwayat pendidikannya sebagai salah seorang lulusan STKIP Garut, yang sekarang Institut Pendidikan Indonesia (IPI) Garut, baik sebagai sarjana (S.1) maupun Pascasarjana (S.2). Gelar S.Pd diperoleh dengan mengikuti serangkaian perkuliahan pada jurusan Biologi. Sedangkan gelar M.Pd diperoleh dengan mengikuti serangkaian perkuliahan pada jurusan Teknologi Pendidikan. Kemudian, mengenai SMAN 16 GARUT yang merupakan tempat bekerja penulis sebagai tenaga pendidik juga tempat beliau meniti ilmu menjadi seorang siswi disana. Tugas yang diemban penulis tentu dapat dibilang cukup banyak, yang mana meliputi Pembina Ekstrakurikuler, Koordinator dan Pembina OSN, Tim Pengembang Kurikulum dan Sekolah, serta tugas-tugas lainnya.

Saat masuk mengikuti program matrikulasi pascasarjana, sang penulis awalnya ragu karena banyak kendala yang di hadapi sebab pada waktu itu penulis sedang menanggung biaya pendidikan saudara kandung dan keadaan anak-anaknya yang masih kecil. Bukan suatu situasi dan kondisi yang baik. Namun, karena dorongan dari dalam diri kuat, penulis berusaha mengubah kata yang melemahkan dengan kata yang memberikan kekuatan. Hasilnya, sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin, sesuatu yang tidak bisa menjadi bisa, sesuatu yang hanya sekedar khayalan menjadi kenyataan.

Dalam buku Menjemput Toga Impian ini, penulis secara apik menceritakan dengan mendetail bagaimana pada saat beliau memasuki kegiatan matrikulasi program pascasarjana. Penulis dengan baik memberikan kepada kita sebagai pembaca suatu gambaran setiap materi yang beliau dapatkan dari kegiatan martikulasinya, serta tidak lupa penulis juga mencantumkan siapa saja para dosen yang menjadi pemateri pada saat itu.

Tidak kalah menarik, bagaimana penulis juga sangat antusias menceritakan suka cita beliau dalam menjalani perkuliahan dan mengerjakan serentetan tugas. Selama kuliah, penulis memperoleh banyak sekali pembelajaran dan pengalaman dari dosen maupun mahasiswanya. Penulis juga menceritakan secara gamblang bagaimana beliau menjalani proses perkuliahan di kampus maupun juga kegiatan kuliah lapangan. Penulis benar-benar secara jujur dalam menyajikan ceritanya sendiri, karena dalam buku ini pula diceritakan bagaimana penulis pernah berada di titik sulit. Hal ini membuktikan bahwa penulis tidak hanya menceritakan cerita sukanya saja, melainkan penulis dengan jujur mencantumkan cerita dukanya pula didalam buku ini.

Sisi lain yang cukup menonjol dari isi buku ini adalah bagaimana penulis menceritakan kebahagian sederhananya melalui menulis berbagai buku dan bisa dihargai dan diberi apresiasi oleh orang yang menurutnya luar biasa dan tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi penulis karena telah mampu mengimplementasikan dari pembelajarannya ke dalam sebuah buku yang beliau tulis. Tidak lupa juga, bagaimana penulis memberikan penjelasan dengan penuh filosofi mengenai kiat menempuh pendidikan terutama memasuki program pascasarjana. 

Ulasan manfaat yang dapat diperoleh oleh pembaca setelah membaca buku Menjemput Toga Impian ini tentunya para pembaca yang memiliki kendala dan penuh keraguan untuk menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, disini pembaca akan mendapatkan dorongan hati untuk membuka pikiran pembaca untuk merubah keraguan menjadi kemantapan hati.

Dalam aspek kelengkapan karya, penulis tentunya sudah sangat baik dalam menyusun sistematika isi maupun substansi. Serta dalam struktur kebahasaan mengenai EYD, penulis sudah baik dalam menerapkan penempatan EYD dengan baik dan benar. Hanya saja menurut saya, yang disayangkan dari buku ini adalah penggunaan kata ganti yang kurang sesuai. Alangkah baiknya kata ganti dalam penyajian didalam buku ini menggunakan kata ganti orang pertama. Sehingga terkesan penulis yang benar-benar menyampaikan isi ceritanya.

Oleh karena itu, secara keselurahan buku ini sungguh direkomendasikan untuk dibaca, apalagi bagi para pelajar, buku ini benar-benar mampu membangun perspektif yang baik dalam pandangan para pelajar. Serta membantu mereka untuk dapat membuka pikiran lebih luas untuk berani mengambil langkah menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dengan selalu tegar mengahadapi segala kesulitan selama menempuh pendidikan, menikmati setiap proses dan mensyukuri setiap moment yang indah.

 

Analisis Kaidah Kebahasaan Buku Menjemput Toga Impian

Menggunakan konjungsi

Saat masuk mengikuti program matrikulasi pascasarjana, sang penulis awalnya ragu karena banyak kendala yang di hadapi sebab pada waktu itu penulis sedang menanggung biaya pendidikan saudara kandung dan keadaan anak-anaknya yang masih kecil. (Konjungsi Temporal)

 

Menggunakan pernyataan saran

Alangkah baiknya kata ganti dalam penyajian didalam buku ini menggunakan kata ganti orang pertama.

 

Menggunakan kata serapan 

Oleh karena itu, secara keselurahan buku ini sungguh direkomendasikan untuk dibaca, apalagi bagi para pelajar, buku ini benar-benar mampu membangun perspektif yang baik dalam pandangan para pelajar.

 

Perspektif → Perspective (Bahasa Inggris)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ibu Luar biasa saya kagum..... Kadang terbersit rasa ingin menulis namun kadang semangatnya naik turun dan seolah kehabisan kata.....

15 Apr
Balas

Alhamdulillah, sama bu saya juga suka gitu, tapi saya coba ikuti kelas online, di kelas online kita suka disuntik2 dengan motivasi yang luar biasa. Sehingga motivasi yang sempat padam, membara kembali.

15 Apr



search

New Post