Elis Nurhayati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

REFLEKSI TUTUP SKP VERSI BARU UNTUK BERFIKIR TERUS MAJU

REFLEKSI TUTUP SKP VERSI BARU UNTUK BERPIKIR TERUS MAJU

Oleh Elis Nurhayati

Guru di SMAN 16 Garut

AKHIR Desember, kembali para guru harus melakukan tutup SKP (Sasaran Kinerja Pegawai). Salahsatu tugas rutin yang dilakukan oleh para guru setiap tahun. Setiap tahun pengisian SKP selalu mengalami perubahan. Namun, menurut penulis, perubahan ini tentu saja dilakukan untuk penyempurnaan kearah yang lebih baik.

Templet pengisian SKP sudah disiapkan, para guru tinggal menyesuaikan dengan tugas dan fungsinya. Pengisiannya memang cukup sederhana. Apa yang ditulis memang sesuai dengan tufoksinya, yaitu merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan membimbing.

Satu hal yang ingin terus diupayakan, yaitu pada indicator jumlah siswa yang memperoleh nilai diatas KKM. Hal ini masih menjadi PR khususnya bagi penulis sendiri. Apalagi hasil yang diperoleh dari kegiatan PTS atau kegiatan PAS. Jujur penulis sampaikan, hasilnya masih sangat jauh dari yang diharapkan. Yang pada akhirnya, muncul pertanyaan dalam pemikiran. Apakah soalnya terlalu sulit? Mengapa siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM sangat mendominasi? Bagaimana bentuk kegiatan PTS dan PAS yang tepat, sehingga benar-benar bisa mengukur keberhasilan pembelajaran?

Pertanyaan-pertanyaan ini mulai ada pencerahan, dan mungkin segera akan mendapatkan jawabannya. Penulis melihat templet yang harus diisikan pada bagian lampiran rencana kinerja pegawai. Ada tiga komponen yang harus diisi, yaitu dukungan sumber daya, skema pertanggungjawaban dan konsekuensi. Ketiga komponen ini harus diisi sesuai dengan rencana kerja yang telah disusun.

Dalam templet, dukungan sumber daya disini, mengacu kepada delapan standar nasional pendidikan. Terus terang selama ini, penulis kurang memperhatikan hal tersebut. Apa yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran, hanya didominasi kepada pemikiran-pemikiran pribadi semata. Selanjutnya adalah skema pertanggungjawaban. Ini menjadi PR bersama. Bagaimana skema pertanggungjawaban ini bisa direalisasikan dengan tepat sasaran. Dilakukan secara kontinu dan berkelanjutan. Dan yang terakhir adalah konsekuensi. Terpenuhi dan terlaksananya sumber daya dan pertanggungjawaban, akan sangat berpengaruh terhadap proses dan hasil yang akan diperoleh. Ada hubungan sebab akibat yang sangat erat, yang benar-benar harus diperhatikan.

Menurut penulis, apa yang sudah dirumuskan pemerintah sungguh luar biasa. Berbagai upaya, yang dilakukan semata-mata untuk memberikan pengarahan kepada satuan Pendidikan dalam menjalankan tugas dan fungsinya dengan sebaik-baiknya.***

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post