Elis Setyowati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Bertahanlah di Rumah Anak-anakku (65)

Bertahanlah di Rumah Anak-anakku (65)

Ketika sekolah-sekolah diliburkan, hati saya merasa tenang. Anak-anak bisa mengkarantina diri di rumah. Tidak bersinggungan dengan ratusan bahkan ribuan anak lain di sekolah. Ini keputusan pemerintah yang paling tepat. Coba saja kita bayangkan seandainya ada satu anak yang positif lalu iya bersinggungan dengan ribuan murid di sekolah maka berapa ratus anak yg akan tertular. Dari ratusan anak itu ia akan pulang ke rumah dan akan menularkan virus itu ke seluruh anggota keluarganya.

Semisal ada 100 anak yang tertular. Lalu ia pulang ke rumah jika kita buat rata-rata 4 anggota dalam keluarga. Maka sehari covid-19 bisa menjangkiti 400 orang dalam sehari. Jika 400 orang ini bersinggungan dengan orang lain seperti tetangga dan teman kerja/teman main. Maka sehari bisa ribuan yang tertular.

Maka ketika sekolah di liburkan maka tetaplah di dalam rumah. Yang membuat heran dan sangat di sayangkan ketika anak-anak libur sekolah orangtua masih menyuruh anak-anak untuk berangkat les. Bahkan ada yang membiarkan mereka bermain ke taman, tempat wisata, mal, atau keramaian lainnya.

Bapak ibu orangtua siswa pahamilah bahwa pemerintah meliburkan anak-anak sekolah dengan tujuan agar anak-anak membatasi diri dengan lingkungan luar. Mengisolasi dirinya di rumah untuk memutus penyebaran virus.

Jika alasannya belajar les di luar, maka dalam waktu dua jam mereka berkumpul dengan anak-anak lain. Apakah kita bisa menjamin mereka terhindar dari covid-19. Apakah yakin jika teman-teman mereka di tempat les tidak membawa virus. Maka stop, hentikan. Biarkan anak-anak aman di dalam rumah.

Anak-anakku bertahanlah di dalam rumah nak. Bosen jenuh iya memang itu pasti. Tapi yakinlah jika kita patuh pada aturan pemerintah ini tidak akan lama. Isilah waktu di rumah dengan kegiatan belajar dan kegiatan yang bermanfaat lainnya.

Sampai saat ini sudah lebih dari 300 orang Indonesia yang positif covid-19 dan 25 nyawa melayang. Sehari lebih dari 20 orang yg positif. Sedihnya saya masih saja mendengan orang-berkata "hidup mati di tangan Tuhan kalau sudah mati ya mati" lalu pernahkah ia bayangkan ketika ia masuk ke kandang singa. masih Apakah Apakah akan berdiam di dalam tanpa ada kemauankuntuk lari keluar dan pasrah kepada Tuhan. Hidup mati memang di tangan Tuhan tetapi yang wajib kita lakukan adalah berusaha untuk tetap hidup. Dan tentu saja selain usaha dan ada doa yang harus menyertainya.

Oleh karena itu mari kita perangi virus ini dengan patuh pada aturan pemerintah. Jika kita memang terpaksa harus bekerja di luar dan bertemu dengan banyak orang, maka tetap jaga diri jangan bersinggungan/berdekatan/bersalaman. Jaga jarak untuk tetap saling menjaga. Jika kita aman setidaknya orang-orang yang kita sayangi di sekitar kita juga akan ikut terselamatkan

Surabaya, 19 Maret 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Betuul bundaa......semoga semuanya sehat.....

19 Mar
Balas

Setuju

20 Mar
Balas

La koncone jaluk salaman terus piye Bu. Nanti tersinggung kalau gak dibalas. hahaha. Ada lo yang seperti itu

19 Mar
Balas



search

New Post