Elis Setyowati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Mendidik Adab Berkomunikasi Siswa ketika Belajar di Rumah

Mendidik Adab Berkomunikasi Siswa ketika Belajar di Rumah

Mendidik Adab Berkomunikasi Siswa ketika Belajar di Rumah

Semenjak mewabahnya pandemic Covid 19 sekolah beralih menjadi kegiatan jarak jauh. sebelumnya belajar di sekolah tatap muka langsung, sekarang dengan terpaksa siswa harus belajar di rumah dan begitu pula guru harus bekerja dari rumah. Belajar secara langsung maupun jarak jauh tetap saja tugas guru tidak sekedar mengajar tetapi juga mendidik. Teknologi secanggih apapun tidak akan dapat menggantikan peran seorang guru.

Ketika belajar dari rumah semestinya guru tidak hanya mengedepankan pengetahuan siswa saja. Tetapi yang terpenting adalah sikap siswa. Dimana sikap seharunya menjadi point yang lebih utama di banding pengetahuan.

Belajar di rumah memang bisa mendidik sikap anak? Tentu saja jawabannya sangat bisa. Banyak aplikasi yang digunakan guru dalam melkasnakan kegiatan pembelajaran. Salah satunya adalah Aplikasi watsApp. Lalu bagaimana menilai dan mendidik sikap anak-anak melalui aplikasi ini? Caranya tentu saja sangat mudah. Setiap kali kita akan memulai pembelajaran jarak jauh kita berkomunikasi melui aplikasi ini. Disini kita bisa focus pada sikap anak ketika berkomunikasi melalui pesan watsapp kepada guru/orang yang lebih tua.

Banyak anak sekarang menganggap komunikasi melalui pesan singkat kepada orang yang lebih tua/guru tidak ada bedanya dengan berkomunikasi dengan teman sebayanya. Mereka menganggap adab bahasa ketika berkomunikasi adalah hal yang tidak penting.

Seperti pengalaman saya selama pembelajaran jarak jauh ini. Sebelumnya beberapa kali dalam seminggu saya memberikan tugas kepada siswa, yang tugas tersebut harus dilaporkan langsung oleh anak-anak kepada saya. Dari sini saya bisa menilai anak-anak yang sangat sopan kepada guru dan cuek/kurang sopan kepada guru.

Ada beberapa anak yang sikapnya ketika berkomunikasi kepada guru melalui pesan singkat ini sangat luar biasa. Sebelum mengirim tugas mereka mengucapkan salam. Menginformasikan kepada guru bahwa tugasnya sudah selesai dan akan mengirimkan laporan tugas tersebut. selnajutnya merekap mengucapkan terimakasih dan menutup percakapan dengan salam.

Anak-anak yang memiliki sikap di ats hanya sebagian kecil dari seluruh siswa di kelas. Untuk anak-anak seperti ini kita cukup memberikan penguatan dan pujian atas sikapnya agar tetap dipertahankan ketika berkomunikasi kepada orang yang lebih tua.

Selanjutnya yang menjadi PR bagi kita adalah anak-anak yang acuh dan cuek. Mereka mengumpulkan tugas dengan tanpa salam atau komunikasi dengan gurunya, hanya mengirim tugas saja tanpa salam dan pemberitahuan. Dan ada pula yang mengirim pesan singkat dengan kalimat yang kurang sopan. Kita tidak bisa langsung menyalahkan mereka, karena bisa jadi mereka tidak tahu ataupun sudah terbiasa seperti itu dan tidak ada yang menegur/mengarkannya.

Sebagai pendidik banyak cara yang bisa dilakukan untuk merubah sikap mereka. Bisa melalui teguran langsung ataupun megirimkan artikel tentang sopan santun ketika ketika berkomunikasi melalui pesan. Memberikan teguran langsung adalah cara yang paling efektif. Kita bisa memberikan contoh-contoh dan bisa membetulkan kata-kata mereka yang kurang pas.

Selanjutnya adalah memantau perkembangan sikap anak. Kita bisa menilai anak-anak yang sudah ada perubahan dan anak-anak yang masih belum ada perubahan. Dari sini guru pantang menyerah, terus mengajak anak-anak berkomunikasi, menegur dan membetulkan kalimat/kata yang kurang tepat. Jika kita konsisten maka usaha kita akan membuahkan hasil.

Dari pengalaman saya menegur/menasehati mereka hanya mebutuhkan 2-3kali pertemuan. Dalam artian setiap anak menunjukkan peningkatan sikap ketiaka berkomunikasi melalui pesan watsapp. Dan tentu saja hasil peningkatan dari setiap anak tidak ada yang sama. Tetapi kita patut menghargai perubahan tersebut dan tidak pernah bosan mengingatkan dan mendidik mereka.

Harapan besar dari medidik sikap melaui pesan watsapp ini adalah diharapkan ank-anak mampu berkomunikasi dengan baik. memiliki sopansantun/adab ketika berkomunikasi dengan orang yang lebih tua. Karena saat ini komunikasi melalui pesan watsapp hampir setiap saat dilakukan dan dengan siapun. Tentunya kita sebagai guru akan sangat bangga memiliki siswa yang memiliki adab yang baik.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga teladan dari para guru dan orang tua benar-benar tertanam.

05 May
Balas



search

New Post