Pagi Minggu yang syahdu aku mulai menyadarkan diri dari tidurku. Ku paksakan kaki lelahku menemukan jalannya. Pelatihan Sagusabu hari terakhir. Mata ini enggan sekali terbuka karena tidur terlalu larut akibat menyelesaikan tantangan 5 halaman dari Bu Wiwik sang narasumber hebat.

Semua tugas selesai. Aku bergegas menuju ke kilometer 35 Muara Bungo. Seperti biasanya aku menembus kabut pagi dan melewati lubang jalanan bak Valentino Rossi.

Setibanya di hotel Amaris aku melanjutkan pemolesan kalimat-kalimat ngantukku. Ku baca lagi buku novel sederhana dengan judul "Ketika Namaku Terlupakan" yang rencana nya akan aku lahirkan. Hati bergumam "ah apalah isi buku ini". Akibat pemaksaan membuat sinopsis secara mendadak membuatku memutar otak sampai jam makan siang hari ke 1. Aku tak punya ide 1 pun. Layar laptop putih bersih.

Sejenak menenangkan pikiran sambil terus mengingat apa yang ingin aku buat. Akhirnya aku terinspirasi dari seorang siswaku yang setiap hari aku dengar bunyi cacing di perut nya. Ya, dia adalah anak dari ibu yang menderita gangguan jiwa. Dia selalu kelaparan karena tak ada Mak yang memperhatikan asupan gizinya. KULUP. Ya itulah kisah yang akan aku lahirkan segera tanpa menunggu 9 bulan.

Menjelang pulang aku mendapatkan 1 kebahagian yang tak pernah sekalipun terlintas di benakku. Cover cantik nan menawan dari sinopsis pilihan versi mediaguru. Berlinang air mata mengantar ku ke depan peserta lainnya. Dalam hati berkata "ini tidak tertukarkan". Ku cubit tangan ku y itu si kulup dalam ceritaku.

Terima kasih si KULUP

Terima kasih sagusabu 2

Terima kasih pak ihsan

Terimakasih editor yang telah memberikan cover cantik ini

Terimakasih narasumber hebat

Salam manis dimalam yang gerimis

Eli Suryani

Alumni sagusabu2 Bungo