ELIT NURJANNAH

Elit Nurjannah lahir dari keluarga sederhana pada tanggal 13 Oktober 1991. Nama ayah Mohamad Solikhin dan ibu Henik Susilowati, terlahir 3 bersaudara dari satu ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pernikahan singkat part 3

Pernikahan singkat part 3

Sesampainya di rumah Rio menjelaskan pada Dea,'' Mah.. Nanti malam aku mau mengantar bos ke surabaya, dan aku juga mau cerita tadi ibu bilang ada lelaki ya mau menikahinya besok senin mau ke sini, temani aku ya nanti kalo kesana?''.

''Baiklah, kira - kira orang mana? Punya istri gak ?atau duda? Punya anak gak?'', rentetan pertanyaan Dea ungkapkan yang pada dasarnya ungkapan rasa khawatirnya, walau hubungannya dengan ibu mertuanya kuraang baik tetapi Dea masih memikirkan ibu mertuanya tersebut.

Maklum lah mereka awalnya dulu menikah tanpa restu dari pihak Rio, bisa menikah karena Rio sempat mengancam tidak akan pernah menikah selain dengan Dea.

''Mamah.... aku belum jawab satu saja pertanyaan sudah di lanjut pertanyaan berikutnya!''. Jawab Rio dengan ketus

''Yah...namanya juga khawatir, aku tau ibu tidak suka padaku tapi tetap saja ibunya bapak juga ibuku kan, bapak gak ada jam ngajar kah?''. Jawab Dea sambil melanjutkan aktifitasnya di dapur, mereka bekerja di tempat yang sama jadi guru honor dan Dea sedang tidak ada jam mengajar.

''Ada 15 menit lagi, tadi mampir sebentar di rumah ibu, gak enak kan dekat juga dengan rumah bos, ohya... katanya Pak Maman Suratman itu kenal dengan paman mu low mah, paman adik dari ibu''. Jelas Rio.

''Lho... kok bisa kenal ya ? Munkin temannya kali, ya udah berangkat sana dari pada ketelat''. Jawab Dea.

''Baiklah mamahku sayang, aku OTW berangkat hehe, nanti adhek mama yang jemput kan?''. Kata Rio

''Alah gombal biasanya mah gak pake sayang - sayang, wong aku pergi keluar saja tak pernah di tanya kabar, tentu saja aku yang jemput mumpung gak ada jam.'' Jawab Dea.

Akhirnya Riopun berangkat menuju sekolahnya yang tak jauh dari rumah, makanya bisa berkeliaran djam kosongnya skedar pulang sarapan atau mampir krumah ibunya,'' aku berangkat mah, jangan suka ngambek cepet keriput''.

''Ya kalo keriput beli skincare 1kg aja to''. Jawab Dea ketus.

Dalam situasi hening di rumahnya Dea bermonolog sendiri,'' Pak Maman, kenal dengan paman? Apa sebaiknya aku tanyakan ya?''. Dengan menggaruk - garuk kepalanya yang tidaklah gatal.

Tiba - tiba alarm HPnya membuyarkan lamunan Dea menunjukkan pukul 09.50 waktunya menjemput anaknya yang masih di jenjan TK.

''Ah... sampai kaget aku, tak jemput adhek dulu lah, nanti tlp paman coba aku tanya tentan Pak Maman, jadi penasaran tingkat dewa, hihihi...''. Sambil mengeluarkan motor bersejarahnya dan menungganginya dengan bangga, maklum motor kenangan itu Dea dapat dari orang tuanya di waktu masih duduk di bangku kelas dua SMA itupun karena Dea dapat juara pararel kelas.

Melajukan motornya menjemput pulang buah hatinya yang lagi semangat - semangatnya membaca, sambil berdendang ria di jalan tak terasa motor telah sampai di halaman rumah.

''Adhek cepet ganti baju, jangan lupa baju dimasukkan mesin cuci, sepatu dan tas di letakkan di rak masing - masing.'' Ungkap Dea, memang masih kecil anak Dea tetapi di usahakan rapi dalam segalahal, Dea tidak mengenal kata ''maklum anak - anak biasa kalo berantakan''. Dea akan uring - uringan jika barang apapun tidak pada tempatnya.

''Nah mumpung si adhek lagi maen tlp paman ah menanyakan Pak Maman''. Dea yang bermonolog sambil berjalan menuju kamar untuk TLP pamannya.

''Assalammu'alaikum...Halo... paman??''. Kata Dea stelah nada dering berganti suara pamannya.

''Wa'alaikumsalam... ya Dea gmana?''. Jawab paman

''Anu Dea mau tanya paman kenal gak sama orang yang namanya Maman Suratman, katanya tinggal di luar kota dan teman dekat paman''. Jawab Dea.

''Maman...Maman...Maman... teman dekat siapa ya?''. Mengingat-ingat sambil menggaruk kepala yang tak gatal.

''Iya Pak Maman katanya dia seorang tukang pasang gigi di luar kota, katanya dekat dengan paman?''. Dea mencoba membuka memori pamannya.

''Oooh..... iya Si Maman Suratman tukang gigi, dia dulu tinggal satu desa dengan kita nah rumahnya dulu daerah timur rumahmu itu, dia dari keluarga tidak mampu dan di angkat anak oleh saudaranya yang rumahnya dekat rumahmu, meman ada apa tiba - tiba menanyakan Maman?''. Jelas Paman Dea.

''Owalah jadi asalnya orang sini to, pantes ibu kenal, katanya Pak Maman ini mau kesini mau nikah sama ibu''. Jelas Ria

''Lho...lho...lho...lho nikah - nikah gimana to ini?? Si Maman itu baru aja nikah dapet satu tahun, lha bojoe uenom buanget lan uayu pisan (istrinya muda banget dan cantik juga)''. Dengan expresi kaget dan bingun si paman menjawab.

''Lho jadi masih punya istri bukane duda?''. Dea menjawab sambil menggaruk - garuk kepala bingung.

Next kelanjutannya kita sambung besok ya kak...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post