eliyani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

KERENDAHAN HATI

OLEH: ELIYANI

PEMBELAJAR DARI LASI

_______________

Membaca buku “Beauty Of Japan”, pagi ini memberi efek berbeda pada pemikiran. Perjalanan indah Prof. Imam Robandi menyisakan jejak mendalam di atas kertas sungguh sangat menakjubkan. Menahu berbagai hal menyangkut pada perubahan image hidup ke depan. Bahkan menyerumput teh hangat di Lasi berasa ada di Negeri Sakura.

Mengagumi pahatan Sang Pencipta tidak hanya sebatas pada olah pikir semata. Buku ini mengajarkan saya untuk mengolah rasa, dan bisa menuliskannya pastinya keren. "Rasa" mampu menguak rahasia alam dengan mendalam. Menikmati bunga bougenvile di halaman rumah dalam "rasa" indah di setiap helaiannya seolah menikmati bunga sakura ada di hadapan.

Orang Minang membuat timbangan hidup dengan “raso jo pareso”, Raso nan dibao naiak Pareso nan dibao turun, memiliki makna keseimbangan yang mendalam yakni olah fikir dan olah rasa. Maknanya segala yang dipikirkan dirasakan dan segala yang dirasakan kita pikirkan setelah itu baru boleh kita ujarkan. Dirasakan turun ke jiwa(hati), diperiksa (pikirkan) naik ke otak. Filosofis indah para tetua yang pantas kita renung inapkan.

Semua itu akan jauh lebih indah bila diiringi dengan rasa kerendahan hati yakni wujud dari sifat bijak seseorang. Mampu memposisikan diri di hadapan sesama untuk tidak merasa lebih pintar, tidak merasa lebih baik, tidak merasa lebih mahir, tidak merasa lebih hebat, dan dapat menghargai orang lain dengan tulus. Tahu menempatkan diri dengan benar sesuai dengan porsinya.

Dari Abu Hurairah, dari Nabi ﷺ bersabda:

Seandainya aku diundang untuk makan daging bagian kaki, niscaya aku akan datang, dan seandainya aku diberi daging bagian kaki, niscaya aku akan menerimanya. Hadits Sahih Riwayat al-Bukhari: 4780

Nabi SAW tidak menolak undangan untuk menujukkan kerendah hatian beliau. Hal ini menujukkan sifat tawadhu serta kelemah lembutan yang beliau contohkan pada umatnya.

Menjalani hidup dengan kerendahan hati akan menjadikan kita senantiasa berfikiran positif menuai banyak simpati, memiliki banyak teman, dihormati orang lain, hati yang selalu tenteram dan tenang di saat yang sama kita terhidar dari sifat sombong dan takabur.Ketulusan Nabi SAW yang menyapa orang yang meludahinya dan bertanya lebih dahulu orang yang selalu memusuhinya merupakan karakter kerendahan hati yang berujung kemenangan.

Tidaklah hina orang yang meminta maaf bila bersalah, berterima kasih saat dibantu. Kata-kata maaf dan terima kasih merupakan kata ajaib yang dapat mengeratkan hubungan baik dengan sesama manusia. Sejalan pula dengan pemberian maaf dan membantu tanpa pamrih adalah pesona muamalah di antara kita.

Getaran ukkhuwah islamiyah menjadi simmfoni indah dengan petikkan rasa kerendahan hati. Tidak adalagi kata “siapa sih lo, ini gue, apa lo ?” Dengan karakter rendah hati melodi kehidupan akan mengalun lebih indah. Merubah huru hara menjadi kedamaian, merubah permusuhan menjadi persahabatan, merubah kebencian menjadi cinta.

Terakhir penulis mengajak para pembaca untuk mengolah rasa dan fikir kita dalam bingkai kerendah hatian. Untuk mewujudkan keharmonian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Mari mendidik diri menjadi pribadi teladan seperti Nabi SAW untuk masa depan yang lebih baik.

Lasi, 25 Desember 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi

25 Dec
Balas



search

New Post