eliyani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

MENIKMATI HIDUP DENGAN RASA SYUKUR

Eliyani

-------------------------------

Saya sangat terkesan, mendengar paparan dari Prof. Imam Robandi dalam ceramahnya pada pengajian virtual pimpinan wilayah Muhammadiyah Papua Barat yang bertajuk “Ethos Moslem Mengejar Ketertinggalan”di malam Minggu yang lalu. Banyak pelajaran yang dapat dipetik, dimulai bagaimana seharusnya kita banyak bersyukur dilahirkan di bumi yang memiliki kekayaan alam yang berlimpah dengan kondisi geografis ideal, tidak panas tidak dingin. Tanah yang subur, serta kekayaan yang melimpah dengan panorama indah menawan.

Sungguh ironis, dalam kondisi alam yang sedemikian ideal berkesan seolah-olah Allah SWT memanjakan penduduknya. Dengan “Tanah Surga” yang kita miliki ini justru tingkat ekonomi dan pendidikan kita masih tertinggal dari negara-negara yang memiliki kondisi alam ekstrem. Betapa tidak, dengan mencampakkan ranting pohon (ketela pohon) begitu saja bisa tumbuh dengan subur. Tanpa harus bersusah payah Allah SWT memudahkan segalanya bagi kita. Bumi, air dan udara memberikan rasa nyaman bagi penduduk di “Tanah Surga” ini.

Selesai mengikuti ceramah dari Prof Imam, saya berdiri melaksanakan sholat Isya, dan tertunduk malu di hadapanNya, apakah yang sudah saya tunjukkan sebagai Ethos Moslem, untuk mengungkapkan rasa syukur seorang hamba yang terlahir di “Tanah Surga” ini? Tidakkah berlebihan kiranya, merasakan setiap kenikmatan hidup justru menjadikan diri tidak produktif.

Saya malu, pertanyaan yang saya lontarkan justru menampar wajah dengan keras,saya yang ditakdirkan menjadi seorang guru sudah merasa berberbuat yang terbaik buat anak didik, tapi ternyata disadarkan bahwa apa yang sudah saya lakukan masih jauh dari yang diharapkan. Tanpa terasa butir-butir bening jatuh satu-satu membasahi sajadah.

Kembali saya mencoba mencerna kalimat-kalimat indah yang disampaikan oleh Prof Imam, sesuai dengan daya nalar yang saya miliki, yaitu bagaimana seharusnya kita dapat menikmati hidup dengan rasa syukur. Pergi ke berbagai tempat, membeli barang-barang souvenir atau wisata kuliner, melakukan berbagai hobi dan kesenangan tanpa dibarengi dengan rasa syukur, semua itu pastinya akan terasa hambar tanpa kesan, akan ada saja keluhan- keluhan yang mengiringi setiap momennya, hingga ianya tidak ternikmati dengan utuh.

Lalu saya terpana dengan alur pikir dan rasa hati saya sendiri, lagi-lagi dalam benturan keprofesian guru yang tersandang di pundak, apakah yang sudah saya latihkan pada siswa saya agar mereka dapat menjadi sosok hamba Allah SWT yang mampu mensyukuri hidup di “Tanah Surga” ini yang dengannya mereka bisa memiliki semangat yang tinggi untuk mengerjakan sesuatu secara optimal untuk mencapai kualitas kerja yang sempurna. Saya merasa yakin bahwa jika saja itu dapat saya lakukan maka mengejar “ketertinggalan” bukanlah sesuatu yang mustahil.

Sebab dengan adanya rasa syukur, kita akan mau menerima semua kekurangan dan kelebihan yang ada dalam kehidupan ini, artinya kita tidak hanya mau menerima kelebihan melainkan juga mau menerima kekurangan serta pebedaan yang dimiliki oleh setiap anak didik kita. Dengan adanya rasa syukur maka kita akan lebih memahami bahwa setiap anak didik kita berproses untuk menjadi apa yang mereka cita-citakan.

Mereka anak didik kita, masa depan negara ini ada di tangan mereka jika kita salah sedikit saja maka kita akan kehilangan momen emas generasi ini. Dengan menanamkan rasa syukur serta melatihkan cara bersyukur kepada mereka, adalah salah satu upaya kita dalam mengejar ketertinggalan.

Jangan sampai kita seperti "mengiris semangka di atas paha", (Prof. Dr. Eng. Imam Robandi). Semangka terpotong tapi paha kita justru terluka terkena irisan pisau, sungguh suatu pekerkerjaan yang sia-sia.

Di akhir tulisan ini saya ingin menyimpulkan bahwa menikmati hidup dengan rasa syukur sungguh sangatlah indah.

Wallahu alam

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sangat menarik ulasannya bunda

23 Nov
Balas

Terimakasih Bu Murni

24 Nov



search

New Post