Eliyawati, SH.

Assalamu'alaikum. Salam kenal dari saya, Eliyawati, lahir di Cilacap, putri pertama dari 2 bersaudara yang kesemuanya putri. Seorang guru dan Kepala Sek...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kangen Menulis (67)

Kangen Menulis (67)

Sudah lama saya tidak bersua denganmu, blog menulis, blog mencurahkan ide dan perasaan di Gurusiana. Ini adalah tulisan saya dimana saya diharuskan untuk menunggu, ternyata membutuhkan waktu yang cukup panjang dalam mengurus surat akta Kematian Almarhum Bapak saya. Kalau boleh dibilang, sungguh belibed mengurus akta ini. Karena tidak cukup satu, dua atau 3 hari bisa jadi. Tapi saya nikmati saja, palah dapat digunakan untuk menulis, mencurahkan hal yang saya alami. Kupilih di ruangan di pojok Mushola Kecamatan setelah melaksanakan kewajiban kita sebagai hamba Allah, sholat fardhu dhuhur.

Diawali, saya bersilaturahmi ke Ketua RT, Alhamdulillah responnya sangat baik, ramah dan membantu, bahkan ada banyak petuah yang saya dapatkan dari Beliau. Ada pelajaran yang saya dapatkan dari perbincangan dengan Beliau. Dilanjut ke Ketua RW, tidak langsung ketemu, karena Beliau sedang tidak di rumah. Rumahnya sepi. Seorang wanita yang sudah baya melintas, ramah orangnya. Dari Beliau, saya memperoleh keterangan bahwa Pak RW biasa di rumah anaknya yang sedang membuat rumah. Ditunjukkanlah saya jalan ke arah rumah Pak RW, tidak jauh, sehingga saya pilih untuk berjalan kaki saja, motor saya taruh di depan rumah Pak RW.

Di sebuah rumah, terlihat beberapa orang ibu-ibu sedang berkumpul, istri Bapak RW salah satunya. Segera kusapa mereka. Ibu ketua RWpun sangat ramah, segera Beliau memanggil suaminya. Sambil menunggu, kupergunakan untuk beramah tamah dengan Ibu-Ibu yang ada. Merekapun ikut bersimpati, berbela sungkawa atas meninggalnya Almarhum Bapak. Saya mohon doa dan permintaan maaf bila ada salah dan khilaf dari Almarhum Bapak. Tidak lama, Bapak ketua RW datang, sayapun segera menyapa, pamitan dengan Ibu-ibu dan mengikuti Pak RW pulang ke rumah. Di jalan banyak juga informasi dan percakapan yang terjadi, sehingga lebih mengenal lagi sosok ketua RW.

Kebijaksanaan yang baik saya tangkap dari sosok Pak RW. Beliau juga bercerita sebagai seorang anak ketika Bapaknya meninggal. Hal yang sama pernah Beliau alami. Bapaknya adalah sosok yang mempunyai dan merawat sebuah Mushola yang digunakan untuk beribadah di Desanya. Dan sekarang diteruskan oleh putra-putranya dengan ditambah mendirikan sebuah Pondok Pesantren. Walaupun baru dua tahun berdiri, namun sudah menunjukkan perkembangan yang pesat, santrinya lumayan banyak. Dari Pak RW, Beliaupun mendapatkan ilmu yang bagus dari Sosok Bapak saya, yang menginspirasi banyak orang di Karangkandri. Salah satunya bila ingin pondok berhasil, buatlah yang megah, sarana dan prasarana di lengkapi dibuat bagus sehingga masyarakat tertarik, karena kita berada di jaman orang akan melihat kenyamanan dan prestisnya sebuah tempat. Petuah itupu dijadikan sebuah cambuk untuk menjadi lebih baik lagi. Dari siapapun kita bisa belajar sesuatu. Jangan melihat siapa orangnya, tapi lihatlah yang dikatakan.

Setelah dari RW, perjalanan saya lanjutkan ke Desa. Di Desapun orang yang baik yang saya temui, ada Kaur pemerintahan, Kaur kesra, Kadus, sekdes, dan Bapak Kepala Desa serta yang lain. Semua baik dan siap membantu. Semoga mereka semua menjadi pemimpin, pegawai, pelayan masyarakat yang amanah dan mendapat banyak pahala dari Allah karena kebaikan yang mereka tebarkan.Aamiin.

Di Kecamatan saya bertemu dengan bagian pelayan. Saya diarahkan ke bagian Kesra untuk legalisir surat keterangan kematian yang didapat dari Desa. Kutemui seorang Ibu, yang menjdi tugasnya. Terlihat Ibu tersebut kurang simpatik, karena tidak ramah dan tidak mau tersenyum. Kuabaikan sikapnya, barangkali Beliau sedang banyak pikiran dan tugas yang harus diselesaikan. Thingking positif, itu yang bisa saya lakukan. Selain mengurus surat keterangan kematian, sayapun harus mengurus surat keterangan domisili yang digunakan untuk dibawa ke Semarang jam dua dini hari. Karena waktu yang terbatas, saya efektifkan pekerjaan saya mengurus surat pagi dan mengetik berkas lain yang harus saya bawa. Sang Ibu, sedikit maido kepada saya, belum tentu bisa mendapat tanda tangan Bapak Camat karena Beliau sedang sibuk ada kegiatan di sebuah Desa. Sayapun merajuk, mohon tolong diupayakan karena waktu yang terbatas. Sempet dimarahi dan diprotes oleh Ibu tersebut, kenapa tidak dari kemarin-kemarin sehingga tidak mepet waktunya. Kujelaskan bahwa dari kemarin super sibuk, RT, RW, Desa, Disduk dan lain-lain. Disamping memang acara juga mendadak. Akhirnya Ibu itupun mengalah diam dan kebetulan ada pimpinan bagian Kesra yang datang. Beliau menyapaku dan malah merasa akrab dan mengenal saya. Kuamati wajah dan orangnya, Yap betul. Saya pernah bertemu dengan Beliau. Beliau pernah mendampingi Bapak dan Ibu Camat ke Masjid yang kami kelola pada waktu Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw, dan kegiatan lomba-lomba yang diadakan oleh saya dan Bapak, kebetulan Bapak dan saya adalah penitia inti, Bapak Pengasuh Masjid sekaligus Ketua Yayasan dan saya sebagai Ketua Panitia. Ibu Kasi Kesra kedudukan Beliau. Beliau pernah berkunjung ke kami. Sehingga Obrolan bertambah hangat dan kekeluargaan.

Bu Kasi Kesra sangat membantu dan memudahkan saya, segera sang Ibu yang membantunya membawa berkas ke Bapak Camat. Alhamdulillah dalam sekejap tanda tangan sudah didapat. Allah yang memudahkan segalanya. Alhamdulillah.

Saya kemudian diberi berkas dan langsung saya fotokopi untuk dapat dilegalisir. Fotokopian segera kucari. Tidak begitu jauh dari kantor Kecamatan. Saya fotokopi enam lembar, karena membutuhkan 4 lembar, sisanya kusimpan untuk arsip. Pada waktu mengfotokopi kudapati seorang anak muda yang cukup ceking hendak fotokopi juga. Ia hendak menikah, sehingga banyak Persyaratan yang ia harus urus juga. Yang membuatku terenyuh, ia mengatakan akan memfotopi tapi akan ditinggal dulu, karena ia kehabisan uang dan akan ke penjual emas, untuk menjual emasnya untuk mengurus persiapan ia menikah termasuk dokumen yang ia fotokopi. Aku mendengar ucapannya. Kutanyakan apakah suratnya banyak ? Ia Jawab, tidak begitu. Kemudian kutanyakan ke Mbak yang memfotopi, silahkan difotokopi, biar saya yang membayar.Tidak perlu hutang. Kubantu Lelaki muda yang kesulitan tersebut. Dengan membantu kesusahan orang, semoga Allah memberikan pahala untukku, Allah ridho dan menyayangiku. Lelaki muda itupun senang, masalahnya teratasi. Sayapun senang karena mengatasi kesulitannya dan membuatnya bahagia. Pesan dan doa saya kepadanya, Semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah dan apabila dalam pernikahan ada masalah, selesaiakan dengan baik-baik jangan mudah bertengkar apalagi bercerai. Diapun berterimakasih.

Seorang Ibu yang bekerja di Notaris kebetulan sama juga memfotopi, dia tersenyum kepada saya, mengetahui saya membantunya. Beliaupun memberi semangat pada pemuda tersebut, untuk semangat bekerja mencari nafkah bila sudah menikah. Karena beban dan perjuangan setelah mejikah lebih berat. Ibu itupun berkenalan dengan saya dan berbincang dengan akrab. Alhamdulillah, ketemu orang baru, dapat pengalaman yang baru. Dalam moment apapun ada ilmu dan ibrah yang bisa didapat. Alhamdulillah.

Kubawa lagi ke Kecamatan untuk dilegalisir, namun sayang Bapak Camat sudah keburu pergi. Dhuhur saya diminta kembali lagi, semoga Bapak Camat sudah kembali. Sayapun balik pulang mampir ke rentalan untuk menyelesaikan dokumen yang lain. Dhuhur saya ambil ke kecamatan, namun masih sepi, pegawai dan Bapak Camat belum kembali. Akupun menunggu, dua jaman terlewati. Aku tidak mau gagal dan harus menunggu. Maka aku ingat firman Allah dalam surat Ghafir ayat 60 : " Berdoalah untuk Ku (Allah), pasti Aku kabulkan untuk kalian"...demikian janji Allah. Kuberdoa minta agar Pegawai kecamatan memudahkan urusanku, legalisir segera selesai dan pegawai kecamatan segera pulang kembali ke kantor. Dan ternyata Allah menunjukkan kebesaranNya dan memenuhi janjiNya. Bu Kasi pulang, dan sudah selesai di tandatangani. Selesailah urusan saya. Maha Besar Allah, Kun fayakun... Alhamdulillah. Sujud syukur kepadamu Ya Allah atas karuniaMu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post