Elizabeth Tjahjadarmawan

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
GURUSIANA:   BEST of THE BEST:   SEBUAH AKSELERASI MENULIS BAGI GURU INDONESIA

GURUSIANA: BEST of THE BEST: SEBUAH AKSELERASI MENULIS BAGI GURU INDONESIA

Salam literasi, Kata literasi begitu melekat di hati. Entah mengapa jiwa saya selalu tersentuh saat mendengar kata literasi. Naluri guru dalam jiwa saya mendorong agar kita semua sadar bergerak cepat mewujudkan masyarakat membaca dimulai dari dunia pendidikan, dunia sekolah yang akrab dalam keseharian kita. Data literasi membaca negara Indonesia berdasarkan score PISA 2015 masih bertengger pada urutan ke-9 dunia dari bawah membuat saya merasa gregetan. Meskipun nilai PISA sudah meningkat dari tahun 2006 namun belumlah signifikan. Pemerintah telah berupaya melalui berbagai program namun tetap perlu dukungan yaitu gerakan yang terus-menerus di kalangan institusi pendidikan, dalam hal ini masyarakat sekolah. Peran guru sangat vital dalam memotori gerakan ini. Guru yang membaca, guru yang menulis, akan menularkan virus melek literasi minimal bagi lingkungan sekitarnya baik di sekolah, masyarakat sekitar, dan keluarga. Menulis memang perlu langkah awal yaitu niat untuk menyediakan waktu khusus. Setelah tulisan selesai, seringkali guru terkendala mencari media untuk menulis sekaligus media yang bisa mengompori niat menulis. Meskipun saya sudah biasa menulis pada blog pribadi maupun blog kompasiana namun sejak menemukan blog guru bersama yang bernama gurusiana ini, saya sadar telah menemukan sarang literasi tempat sharing and growing together yang dirancang khusus bagi komunitas guru. Oleh karena itu saat saya bergabung ke dalamnya, saya segera menulis artikel pertama diupload pada tanggal 4 Maret 2017 berjudul Setitik Embun di Mount Fuji yang telah dilihat lebih dari 100 kali pembaca. Tulisan berikutnya yaitu yang ke-5 saya beri judul artikel Menjadi Penulis Sehari dengan Metode 1N-6M sempat leading karena dibaca lebih dari 300 kali dalam sehari, dan kini setelah 9 hari tulisan tersebut sudah dibaca sebanyak 883 kali. Rasa senang dan puas karena telah berbagi ide, pemikiran, bagi pembaca disertai komentar yang positif, yang membangun, dan menambah motivasi saya untuk terus menulis dan mempostingnya. Kepuasan menulis memang bukan karena motivasi mendapatkan balasan berupa materi (uang) dan pujian namun sebuah naluri berbagi untuk mencerahkan pemikiran dan menambah pengetahuan bersama, sebagai tanggung jawab moral pendidik yang mengedukasi masyarakat lewat tulisan. Bacaan adalah salah satu alat untuk mengedukasi masyarakat. Faktanya Gurusiana telah mengakselerasi saya untuk menulis dengan cara daya tarik sistem yang tepat yang dapat saya deskripsikan sebagai berikut: 1. Menyediakan media khusus bagi guru untuk membaca, menulis, mengomentari, dan pusat sumber belajar tentang literasi membaca dan menulis. Berbagai tulisan para guru diposting dan bisa dibaca kapan saja secara online. Dari tulisan rekan guru kita dapat belajar banyak hal yang memperkaya pengetahuan dan pemikiran. Media bersama diperlukan guru agar lebih percaya diri dan tidak perlu ragu atau malu apapun hasil tulisannya karena yang membaca juga para guru Indonesia. 2. Ranking untuk leading tulisan per hari adalah motivasi yang bisa mendorong para penulis untuk berpacu dalam membuat tulisan disertai judul-judul yang menarik pembaca. Ini merupakan bagian yang dapat melatih kita membuat topik dan judul yang mencuri perhatian pembaca. Sebuah latihan tidak langsung bagi penulis. Memang bukan sebagai tujuan utama agar tulisan menjadi leading dalam blog namun fitur ini bisa menjadi pemantik atau feed back bagi penulis. 3. Adanya kolom komentar membuat penulis bersemangat dan dapat memperbaiki tulisannya di kemudian hari atas dasar masukan dari pembaca maupun memperkuat tindakan dari yang telah dilakukan karena apresiasi dari pembaca. 4. Manajemen artikel sebagai dapur penulis memberi kebebasan bagi penulis untuk merevisi tulisannya, mengedit, dan reposting, serta melihat jumlah pembaca pada setiap artikel yang pengoperasiannya cukup simple dan cepat karena sebagian besar guru adalah pengguna IT yang simple (sebagian lho hee). 5. Klasifikasi ragam tulisan mulai dari penelitian guru hingga pengetahuan umum tersedia. Pembaca tinggal klik memilih kebutuhan bacanya saat itu. Fitur ini memperkaya ragam bacaan. Sebagai contoh jika saya menulis tentang makanan maka saya share ke grup para ibu dan siswa, dan jika saya menulis tentang pendidikan di sekolah saya share ke grup para guru. Akhirnya, digitalisasi telah mempermudah akses akselerasi membaca. Hal ini sudah dimanfaatkan oleh gurusiana sebagai blog guru bersama Indonesia. Informasi memang seharusnya begitu dekat dengan kita. Siapa menguasahi informasi, dialah penguasa dunia ini. Gurusiana sudah menghipnotis saya dengan cara mengakselerasi keterampilan membaca dan menulis saya. Hari ini adalah hari ke-9 yaitu artikel ke-7 yang sudah saya tulis. Memang teknologi akan terasa bermanfaat saat ada sentuhan di dalamnya yang memfasilitasi kebutuhan pengguna, dalam hal ini media membaca dan menulis bersama bagi guru Indonesia, ialah gurusiana. Melalui gurusiana, masyarakat pendidikan harus mulai terbiasa membaca dan menulis, dimulai dari para guru. Terima kasih Gurusiana, you are best of the best.
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

dahsyat... tulisan yang bertenaga... pantas untuk menduduki ranking pembaca terbanyak hari ini :) Terus menulis... BRAVO!

14 Mar
Balas

Matur nuwun Pak Jenderal atas motivasinya, aminnn

17 Mar

bu Elis, ini tulisan yang luar biasa walaupun masih banyak typo. Sangat menginspirasi dan kereeen. Oh ya, boleh tahu gak kenapa pakai font yang besar dan tebal?

14 Mar
Balas

Keren. Mengingatkan kami untuk terus berkarya. Terima kasih telah menulis artikel ini, Bund

14 Mar
Balas

Salam kenal Bu Agustina Dewi. Betul bu ayo yang penting usaha heee

17 Mar

Matur nuwun Pak Leck, Mas Leck menopo Cak Leck heee.. Njih Pak Leck kulo edite, tulisanipun keenggalan kolo ndalu begitu wonten ide langsung ditulis kaweden kasupen hee. Menawi huruf ageng meniko memang wonten ilmu semiotika nggih, ngeklik heading 2. Salerese heading 3 menopo? Ngapunten menawi dereng leres heee. Matur nuwun...

14 Mar
Balas

Tulisan bu eli ... Top nya poollll.. Taletanya mantap. Gregetan lihat alur ceritanya...memulai nulis memang berat....he..he.. Tapi kalo udah ngecas...di kepala seperti air mengalir keluarnya....

15 Mar
Balas

Welcome bu Ilsya ayukk ikut pelatihan menulis bareng mau?.. WAku dijapri yaa heee

17 Mar



search

New Post