Elly Sofiar

Widyaiswara PPPPTK Bahasa, Kemdikbud, Jakarta...

Selengkapnya
Navigasi Web
Enam Setengah jam
Tanjung Balai Karimun

Enam Setengah jam

"Penumpang Dumai Express menuju Dumai Silakan masuk", pengumuman dari speaker yang kudengar di pelabuhan Tanjung Balai Karimun. Aku beranjak dari kursi di ruang tunggu ke antrian masuk nuju ke kapal. Diantar oleh penanggung jawab kegiatan di Kab Karimun yang baik hati dan penuh tanggung jawab dengan dibawakan koperku sampai ke kapal. Sesampai di kapal ferry aku membaca tulisan VIP sebelum naik tangga untuk ruang dek atas dan ku bertanya pada petugas apakah aku boleh naik ke atas dan dijawabnya dengan silakan bu. Di atas kupilih kursi di samping jendela kiri tiga baris dari depan. Posisi kursi di kapal ferry dengan formasi 2-4-2 seperti posisi kursi pesawat airbus.

Tepat jam 9.30 pagi kapal ferry yang kunaiki mulai bergerak menjauh dari pelabuhan menuju Dumai. Dengan perlahan-lahan kapal ferry tersebut mundur dan menjauhi pelabuhan Tanjung Balai Karimun menuju Dumai. Banyak penumpang di atas kapal, sebagian besar penumpang dengan keluarganya, anak-anaknya yang bertepatan dengan sudah musim libur anak sekolah. Aku bersyukur karena kursi disampingku kosong tak ada penumpang lain.

Tak terasa aku sempat tertidur dan terbangun kulihat jam di dinding jam 11.30. kapal merapat di pelabuhan Selat Panjang. Beberapa penumpang turun dari kapal dan ada juga yang naik. Tidak lama kapal ferry berlabuh di pelabuhan Selat Panjang, lalu kapal menjauh lagi dari pelabuhan melanjutkan perjalanan nuju ke Dumai. Seingatku kapal ferru tersebut berhenti lagi menurunkan penumpang dan ada juga yang naik di pelabuhan Bengkalis sebelum tiba di Dumai.

Aku sangat menikmati pemandangan di laut atau selat yang dilalui oleh kapal ferry yang kutumpangi. Ombaknya tidak terlalu besar. Aku masih bisa memandang deretan hijau seperti daratan hutan disepanjang lautan atau selat. Kadang kala ada juga kapal penumpang lain atau kapal non muatan penumpang yang ada di selat itu. Selain kumemandang sepanjang selat, ombak kecil dan daratan kadang sesekali kutonton film di televisi yang ada di kapal ferry itu. Beberapa kali film dengan judul yang berbeda sudah diganti sepanjang perjalananku oleh crew kapal yang dijadikan hiburan untuk penumpang. Dengan satu botol mineral yang kubawa dan krupuk serta tahu yang kubeli di kapal juga menjadi teman sepanjang perjalanan lautku yang pertama kalinya kujalani sendirian.

Syukurlah tepat jam 16.00 kapal sudah sampai di pelabuhan Dumai dan ingin segera kuturun dari kapal dan bisa bertemu dengan suamiku yang tercinta yang sudah menunggu di pelabuhan kurang lebih 45 menit lamanya. Amazing cruise in six hours and thirty minutes.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post