ELOK NOFIANDANI

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
GURU DI ERA GEN Z

GURU DI ERA GEN Z

Sulit tidak sih menjadi guru? (Sulit sih, eh...gak juga.....emmh...gak gampang sih...), itu sebagian jawaban yang saya temukan jika pertanyaan serupa dilontarkan ke rekan-rekan guru, Bagi saya yang sudah mengajar 21 tahun, menjadi guru itu tidak mudah, apalagi menjadi guru generasi Z. tantangannya luar biasa besar. Generasi Z ini lebih banyak drama daripada generasi terdahulunya, banyak maunya, sedikit lebay, secara psikologis lebih rentan stress, maunya serba mudah dan kurang fighting. Kalau gak tahan banting menghadapi mereka, bisa-bisa kita yaang malah frustasi . Lalu, guru zaman sekarang itu harusnya seperti apa ya?, pertanyaan ini yang sering muncul dibenak saya, apa yang harus saya miliki agar saya bisa menjadi guru seutuhnya bagi murid saya?. Saat ini kita mengajar di era yang mana guru bukan satu-satunya sumber belajar untuk murid, paradigma pendidikan sudah berubah, murid bisa mengakses informasi dari berbagai macam sumber. Agar peran guru tidak digantikan dengan tehnologi digital , maka guru juga harus mau berubah, guru tidak boleh stagnan, guru harus terus bergerak seiring perkembangan zaman. Keadaan yang sulit, rintangan yang besar, fasilitas yang kurang memadai, merasa aman di zona nyaman dan alasan-alasan lain yang seringkali menjadi penghalang guru untuk bergerak melakukan perubahan. Padahal guru itu seharusnya menjadi agen perubahan yang memperjuangkan kemajuan. Jika guru itu sendiri malas bergerak bagaimana dia akan membuat murid berprestasi? Bukankah saat ini indikator yang mengidentifikasi seorang guru itu dikatakan hebat jika muridnya memiliki prestasi akademik secara gemilang, menjuarai berbagai perlombaan dan banyak mengkoleksi piala?, meski menurut hemat saya, guru hebat itu tidak harus mencetak murid menjadi juara perlombaan. Namun guru yang hebat itu adalah guru yang mampu merubah tingkah laku murid dalam lingkup semua ranah secara progresif sebagai akibat dari proses belajar dan pengalaman yang diberikan oleh guru. Guru yang hebat itu memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar yang ingin diraih oleh murid, jika kebutuhan-kebutuhan ini tidak terpenuhi maka murid tidak akan belajar dengan baik. Salah satu penghambat mengapa guru tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar murid adalah jiwa feodalisme guru yang mengakar terlalu kuat, sehingga terefleksi pada gaya mengajar guru. Gaya mengajar yang selalu mengedepankan guru harus didengarkan dan guru mesti benar sedangkan murid harus diam, duduk manis, tangan dilipat diatas meja, dan hanya bisa membayangkan saja informasi yang diberikan oleh guru, maka lama kelamaan akan mematikan daya nalar murid dalam mencari makna belajar. Itu sebabnya mindset guru dalam paradigma pendidikan saat ini harus berubah, guru harus paham benar tentang proses pembelajaran yang mengutamakan student centered, di mana pendekatan ini lebih mengena untuk merangsang murid menjadi pemikir-pemikir yang kritis terhadap sebuah permasalahan. Teknik penyelesaian masalah dengan menggunakan system Higher Order Thinking Skills ( HOTS) adalah salah satu strategi untuk membiasakan murid berpikir kritis dan memiliki daya nalar yang kuat, namun saat ini yang masih sering ditemui dan banyak dipakai dalam proses pembelajaran adalah Lower-Middle Order Thinking Skill ( LEMOTS). Lalu yang menjadi pertanyaan sekarang , maukah kita sebagai guru meningkatkan kompetensi sebagai pendidik agar bisa menjadi guru hebat yang menghasilkan murid-murid cerdas, kritis, lugas, berprestasi akan tetapi tetap dalam koridor kesantunan lokal wisdom ? Terlepas mau atau tidak yang jelas Jangan Menjadi Guru Setengah-Setengah untuk Gen Z.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasannya Bu Elok, sudah matang 21 th mengajar, salam sukses

20 Nov
Balas

terima kasih ibu, salam sukses juga untuk ibu zuyyinah

20 Nov



search

New Post