ELOK NOFIANDANI

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
WALAU KAMU GAGAL MOVE ON,  PEMBERANTASAN KORUPSI STILL GOING ON

WALAU KAMU GAGAL MOVE ON, PEMBERANTASAN KORUPSI STILL GOING ON

Hari ini kelas sepuluh sedang melaksanakan penilaian akhir semester atau yang biasa dikenal dengan PAS. Anak anak sebagian terlihat antusias, sebagian lagi terlihat ogah-ogahan, mungkin yang terlihat ogah-ogahan karena semalam tidak belajar sehingga kurang persiapan mengikuti penilaian. Marvel yang sedari tadi terlihat ogah-ogahan bertambah malas ketika naskah soal sudah berada di tangan, sekilas tangannya terlihat membolak-balikkan lembar demi lembar naskah soal, ada 20 soal pilihan ganda dan 5 essay. Semua soal terlihat sulit dimatanya, sesekali ia menggerutu menyesali mengapa tadi malam ia pulang dari rumah Akbar sampai larut sehingga tidak sempat membuka buku ekonomi sedikit pun. Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya untuk berbuat curang, tangannya meraba-raba dalam kolong meja mencari buku ekonomi yang sengaja ia taruh dikolong meja sebelum bu Nunnie masuk , “ini dia “ pikirnya, lalu perlhan ia tarik buku itu dan membolak-balikkan lembar demi lembar mencari hlaman buku yang dimaksud, sambil sesekali matanya terlihat mengawasi sekitar, namun ia kaget bukan main saat sebuah tepukan mendarat di pundaknya ,“sedang apa kamu nak?”, suara bu Nunnie yang biasanya terdengar renyah saat ini terdengar menakutkan, sontak ia menoleh dengan cepat, memindai wajah bu Nunie yang biasanya terlihat ramah kini berubah menyeramkan, Marvel tergagap-gagap, “...eh...enggak bu...nggak..ngapa-ngapain....Marvel gak nyontek kok bu....gak kok bu...” tangannya tampak gemetar. Sontak seisi kelas menoleh ke arah marvel dengan tatapan menyelidik, membuat marvel bertambah gugup dan merasa bersalah, Bu Nunnie dengan cekatan merogoh laci marvel dan menemukan buku paket ekonomi di kolong itu, “nah...marvel..kamu sedang mencontekkah?”tanya bu Nunnie dengan suara datar.

Peristiwa diatas seringkali terjadi di kelas, apa yang harus dilakukan guru ketika menemukan siswa melakukan kegiatan curang?. Tentu saja guru harus bertindak tepat dan cepat mengatasi kecurangan seperti ini, karena tindakan curang adalah bentuk ketidakjujuran, dan sikap ini bisa jadi merupakan cikal bakal munculnya korupsi. Sekolah adalah tempat pembentukan karakter, ini menjadi wadah yang tepat bagi pemerintah untuk menanamkan pendidikan anti korupsi. Pendidikan anti korupsi sangat penting untuk diberikan kepada anak sejak usia dini, Pendidikan anti korupsi sejak usia dini diharapkan bisa mewujudkan generasi muda yang jujur serta berintegrasi dan juga semangat anti korupsi akan mengalir di dalam darah setiap generasi dan tercermin dalam perbuatan sehari-hari. Dunia pendidikan harus mengakui betapa pentingnya menanamkan ajaran agama serta berperan ikut serta aktif menanamkan doktrin-doktrin yang baik bagi anak usia dini, doktrin-doktrin tersebut sangat berpengaruh untuk kehidupan di masa depan. Pendidikan yang mampu mengubah mental adalah pendidikan yang dilakukan dengan sepenuh hati. Pendidikan antikorupsi ini sangat penting bagi perkembangan psikologis siswa. Menanamkan karakter positif pada siswa adalah hal urgen, penanaman karakter tentang kejujuran, kesederhanaan, peduli, disiplin, tanggung jawab, kerja keras dan keadilan harus dilakukan sejak dini. Penyelenggaraan pendidikan anti korupsi di sekolah dapat di integrasikan dalam kurikulum baik itu masukkan dalam mata pelajaran, maupun ekstrakurikuler, dan pembiasaan sehari-hari di sekolah. Pola pendidikan yang sistematik akan mampu membuat siswa mengenal lebih dini hal-hal yang berkenaan dengan korupsi temasuk sanksi yang akan diterima jika melakukan korupsi. Dengan begitu, akan tercipta generasi yang peduli dan sadar tentang bahaya korupsi, dan tahu akan konsekuensi yang akan diterima jika melakukan korupsi.

Permasalahan korupsi di Indonesia masih menjadi lingkaran hitam yang belum bisa diselesaikan secara tuntas. KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) sudah semaksimal mungkin untuk menanggulangi kasus korupsi yang merjalela di negara Indonesia, namun kenyataannya sampai saat ini kasus korupsi di Inonesia masih cukup tinggi. Pada dasarnya pemberantasan korupsi bukan hanya tanggung jawab dari KPK, akan tetapi tanggung jawab bersama seluruh warga Indonesia. Mari kita semua ambil bagian dalam pemberantasan korupsi, jangan terjebak dalam budaya gratifikasi, suap,dan korupsi. Mari move on dari budaya yang merugikan. Jika pun kamu gagal move on , pemberantasan korupsi still going on.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post