Elva Lidya,S.Pd.,M.M

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Ramadhanku Telah Kembali

Ramadhanku Telah Kembali

Tantangan Hari Ke - 233

#TantanganGuruSiana

Ramadhanku Telah Kembali

Tiga hari yang lalu, Rinjani mendapatkan WA dari mas Rama, aku akan pulang sayang, InsyaAllah 15 Ramadhan nanti. Rinjani sangat menunggu kesempatan itu. Berharap - harap cemas kepulangan mas Rama, dalam benak Rinjani, dia sudah mengkhayal kepingin masakin mas Rama sayur toge tumis campur tempe dan diberi kacang panjang, sedikit pedas. Sayur kesukaan mas Rama itu sudah bikin ngiler lidah Rinjani.

Ibu muda yang kini sedang berbadan dua ini, tentunya mengharapkan sekali kepulangan sang suami dipangkuannya. Setiap saat Rinjani berdoa agar mas Rama kembali nanti membawakan kue apem tape kesuakaannnya. Kue tersebut hanya ada tempat tertentu saja. Hanya mas Ramalah yang mengetahui tempat dijualnya kue apem tersebut. Bisa saja menyuruh tetangga tuk membelinya, namun ribet banget tuk menceritakan alur perjalanan tempat penjual kue apem itu. Masuk gang sampai tiga kali, belok kekanan dua kali, belok kekiri tiga kali, nyebrang, masuk gang lagi. Aduh...

Rinjani dan mas Rama mengetahui tempat penjual apem tersebut, pernah saat jalan - jalan pagi mereka berdua singgah di warung kue tersebut, bik Sani penjual apem tersebut hidup sebatang kara, telah ditinggal suaminya sekitar lima belas tahun yang lalu. Hanya berjualan kue tuk sarapan pagi saja, penyambung hidupnya, anak - anak sudah berkeluarga dan berada di luar provinsi, hanya setahun sekali saja bisa ngumpul bersama anaknya. Itu pun tak bisa dipastikan. Bersyukur bik Sani selalu diberikan kesehatan tuk berjualan kue setiap paginya. Karena bulan Ramadhan bik Sani berjualan kue saat sore hari, persiapan tuk berbuka puasa.

Tibalah 15 Ramadhan, Rinjani berharap - harap cemas menunggu kedatangan mas Rama, sayur toge kesukaan sudah siap disantap, berharap mas Rama kembali sebelum beduk Magreb, bisa berbuka bareng. Bahagianya bisa buka bareng bersama orang yang dicintainya. Sudah terbayang setelah berbuka puasa bisa melaksanakan sholat Magreb berjamaah, mengaji bareng, bersalaman, berpelukan, maklum saja rindunya Rinjani kepada mas Rama sudah membengkak, semenjak ditinggal mas Rama tiga bulan yang lalu karena tugas negara.

Penantian tinggal penantian, sampai bakda Isya pun belum ada tanda - tanda kepulangan mas Rama, berkali - kali Rinjani menghubungi melalui WA, masih centang satu saja. Padahal sebelum mas Rama berangkat menuju bis yang ditumpanginya pagi tadi WAnya masih aktif. Ada apa dengan mas Rama ya ? Berbagai prasangka muncul dibenak Rinjani. Ya Allah berilah kesehatan dan keselamatan tuk suami hamba, sehingga kami bisa berkumpul kembali. Detak jantung Rinjani semakin kencang, menjadi - jadi serasa jantungnya akan copot karena sudah berpikir negatif atas belum sampainya sang suami di rumah.

Tak lama kemudian, terdengar suara orang menyebutkan salam. Assalamualaikum Wr.Wb, terdengar suara itu sayup - sayup dari kamar mandi. Rinjani sedang berada di kamar mandi, sengaja pintu tidak dikunci, ternyata benar mas Rama sudah kembali. Mas, mas Ramakah itu? Terdengar suara Rinjani dari kamar mandi. Benar sayang, jawab mas Rama. Bergegas Rinjani keluar dari kamar mandi, tuk langsung memeluk sang suami. Mas, mas Rama? Berkali - kali Rinjani memanggil - manggil suaminya. Ternyata sang suami sudah mengatur strateginya, dia ingin bikin kejutan mempersiapkan kue apem tape kesukaan istri tercintanya.

Dalam keadaan rindu berat Rinjani langsung saja masuk kamar. Mas....mas.. panggil Rinjani, mereka tak kesabaran tuk bertemu, mereka berpelukan tak kesudahan, mereka terbawa arus dengan tragedi 21 April beberapa hari yang lalu.Tenggelamnya KRI Nanggala 402, mengakibatkan gugurnya 53 awak kapal, bikin hati mereka berdua semakin gundah gulana. Mereka berdua langsung sujud syukur, karena masih dipertemukan dalam keadaan sehat walafiat. Rinjani tak henti - hentinya memeluk, mencium, merangkul, sang suami. Terima kasih Ya Allah, mas Ramadhanku telah kembali. Pertemuan ini serasa mimpi, berkali - kali Rinjani tak percaya bahwa dirinya memang sedang berada dalam pelukan suami tercintanya.

Prabumulih, 28 April 2021

16 Ramadhan 1442 H

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap sudah pintar menulis cerpen. Lanjut Bu.

29 Apr
Balas

Mokasih bu, baru belajar bu kwk kwk

29 Apr

Alhamdulillah Ramadhan telah kembali dalam pelukan Rinjani, terima kasih Ya Allah masih diberikan kesempatan bersama orang yang kusayangi

28 Apr
Balas

Keren ceritanya bunda. Rinjani yang sabar menunggu Mas Rama.Semoga keduanya selalu bahagia dalam ikatan cinta.

29 Apr
Balas

Mokasih bun, baru belajar bikin cerpen

29 Apr

Cerita yang mengharukan Bunda. Mantap

29 Apr
Balas

Mokasih bun

29 Apr

Wah.. keren Bunda. Sampai sesak dada ikut arus menunggu mas Rama kembali. Sukses selalu buat Bunda.

29 Apr
Balas

Mokasih bun ya

29 Apr

mantap keren cadas... keren menewen... salam literasi dari Banyumas

29 Apr
Balas

Suwon pak, belajar bikin cerpen pak

29 Apr

sami sami

29 Apr



search

New Post