Bernalar Kritis

oleh:Elvia Luthfiasari

Salah satu ciri dari profil pelajar pancasila adalah bernalar kritis. Bernalar yang sangat erat dengan pikiran kritis. Anak-anak generasi Z ini menemukan banyak tantangan dan keseruan diluar sana. Baik hal yang positif ataupun negatif datang menghampiri kapan saja. Berpikir kritis menjadi suatu "attitude" yang wajib dilatihkan.

Gelombang digital yang tak terbendung menjadi santapan masyarakat dimana pun berada. Bahkan masyarakat sudah tidak bisa lepas dari kemudahan teknologi IT yang dibutuhkannya. Dari urusan kerja, sekolah bahkan ke urusan dapur semua memanfaatkan teknologi.

Akses informasi dengan sangat mudah ada ditangannya. Informasi penting, bermanfaat, nyeleneh, negatif bahkan info yang menyesatkan bersiliweran di dunia maya. Sedikit demi sedikit membuat tatanan, budaya dan penerapan nilai terjadi pergeseran.

Dengan tantangan yang begitu besar, mau tidak mau menuntut para generasi muda, para pelajar harus pintar untuk selalu menganalisa informasi yang diterimanya. Anak-anak kita harus belajar untuk berpikir kritis dan mengambil keputusan. Mereka harus diajari agar berpikir sebelum bertindak. Hal positif dan negatif akan selalu ada, maka mengutamakan yang positif akan memberikan kebermanfaatannya. Mereka harus menggunakan nalar sehatnya agar tetap jernih dalam berpikir, tidak termakan hoax, dan mendahulukan kepentingan umum.

Bagaimana melatih anak-anak pelajar kita agar selalu bernalar kritis? Libatkan putra putri kita dalam kegiatan diskusi, baik di rumah maupun disekolah. Ajarkan mereka untuk bersikap tenang dan meramu informasi yang diterima dengan cerdas. Hargai pendapatnya, berikan suasana nyaman agar mereka menjadi sosok yang tidak gegabah dalam memberikan pendapatnya. Tetap dalam kesantunan ketika menuangkan isi pikirannya.

Wallahualam bisshawab

Baktitu, Sept 2022