Walaupun waktu sedikit dapat berbicara dengan abang sate yang shaleh, saya merasa begitu banyak hikmah yang dapat diambil dan merupakan pengamalan dari makna hidup yang sesungguhnya. Seperti rezeki yang sudah didepan mata rela si abang tolak karena ada yang lebih penting memanggil baginya yaitu Allah swt. Yang kebanyakan orang panggilan Allah tersebut tidak dihiraukan walaupun mereka hanya duduk santai atau sedang bermain di warung.

Begitu juga kebanyakan orang yang berdagang, tidak mau menutup dagangannya takut pembeli datang, dia sedang salat maka rezeki akan lari. Begitu banyak kita lihat orang zaman sekarang yang tidak menghiraukan panggilan azan hanya dengan alasan kehidupan duniawi saja. Mereka tidak sadar kalau yang memberi rezeki itu adalah Allah yang wajib kita sembah.

Terakhir si abang berkata " selama saya jualan sate ini, Alhamdulillah selalu habis tiap hari " dan hasilnya cukup bagi saya dan keluarga". Mendengar perkataan abang tersebut saya balas dengan senyuman. Karena si abang menomor satukan yang maha segala-galanya, maka Allah juga memudahkan segala urusannya. Jadi ingat ketika ada beberapa waktu dulu si abang tidak ada berjualan dan semua pelanggannya banyak yang kehilangan. Ketika si abang jualan lagi para pelanggannya tetap kembali kepadanya.

Pelanggan yang tetap setia tersebut siapa yang menjadikan setia, itu adalah kuasa Allah yang mengarahkan hati pelanggannya untuk tetap setia kepada si abang. Jadi pelajaran hidup yang sangat berharga bagi kita, jangan pernah takut kalau rezeki akan menjauh kalau hanya meninggalkannya hanya karena memenuhi panggilan sang pencipta.