Dua bulan sudah kami mempekerjakan orang diladang kami, tanaman tua yang kami tanam demi masa depan nanti, memang hasilnya tidak bisa langsung dinikmati dalam waktu yang dekat, tapi nanti pada waktu yang panjang. Melihat keadaan mereka yang menurut kami sangat perlu dibantu dalam membuka usaha agar perekonomian mereka berubah dan tidak lagi dapat sehari habis dalam sehari.

Selama satu bulan mereka bekerja dengan sistem gaji harian, tetapi setiap gajian tidak pernah mencukupi untuk kebutuhan keluarganya dan selalu nombok untuk hari berikutnya, seperti itulah selama satu bulan berlalu. Kami menawarkan kepada mereka kalau mau berkebun tanaman muda yang menghasilkan lebih cepat, dan tidak pakai modal yang banyak, tapi hasilnya banyak. Masalah modal untuk awal kami bantu, karena kami tahu mereka terkendala dengan modal.

Dengan semangat mereka menyambut maksud baik kami yang ingin mengangkat perekonomian mereka. Karena terlalu besar keinginan kami agar mereka berubah kearah yang lebih baik, maka kami membantu biaya hidup mereka setiap minggunya, dengan maksud agar mereka bisa lebih fokus dalam mengolah lahan untuk tanaman muda dan cepat pula menghasilkan.

Sudah tiga minggu kami bantu, ternyata hari ini kami cek hasil kerjanya, hanya mantap dimulut saja. Sungguh tidak terbayang hasil yang mereka garap tidak sesuai dengan hari yang telah berlalu. Padahal kalau mereka serius dari awal, maka dalam dua minggu lagi tentu mereka sudah panen. Tapi yang kami lihat hanya seperti waktu kami tinggalkan.