ElVINA, S.Pd

Nama : Elvina, S.Pd Tempat tanggal lahir : Padang, 23 Mei 1971 Alamat :Jl. Belakang Adikarya,Lubuk Sikaping. Kabupaten Pasaman. Sumbar. Pelatihan : MWC 12 Su...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bahaya Petir (694)
694

Bahaya Petir (694)

Bahaya Petir

Seperti biasa Khairaniputri tidak akan betah main sendiri di tenda pengungsian. Dia selalu pergi mencari kawan-kawannya untuk bermain dan menghibur diri. Kebosanan mulai melanda tempat pengungsian.

“Kawan-kawan ayo kita bermain cik mancik.” Rani memberikan usul permainan.

“Kita bermain sinsuik saja, kemarin kita sudah bermain cik mancik” Ucap Cindy.

“Aku setuju kita bermain sinsuik.” Vina menyetujui usul Cindy.

“Baiklah, aku ngikut saja.” Dengan ikhlas Rani mengikuti suara terbanyak.

Mereka mencari batu tipis untuk melancarkan permainan dan hompimpa untuk menentukan siapa pemain pertama. Mereka sangat bahagia menikmati permainan. Di saat mereka sedang asyik bermain terlihat kilatan petir.

“Horeee...kita sedang di foto oleh malaikat, itu tadi ada cahaya kameranya.” Vna bermain semakin semangat dengan harapan fotonya terlihat bagus.

“Bukan, itu bukan cahaya kamera Malaikat, tapi itu kilatan cambuk malaikat yang sedang marah.” Ucap cindy dengan sedikit ketakutan melihat kilatan petir.

“Cindy..itu sinar kamera Malaikat kata Atuk.” Vina membenarkan ucapannya.

“Bukan.. Iyak bilang itu sinar cambuk Malaikat.” Cindy tidak mau mengalah.

“Kawan-kawan itu bukan sinar kamera Malaikat dan bukan pula cahaya cambuk Malaikat, itu namanya kilatan petir, yang terjadi ketika akan terjadi hujan atau saat hujan.” Khairani menjelaskan tentang petir kepada kawan-kawannya seperti apa yang telah Mama jelaskan. “Ohhh..seperti itu, ucap Vina dan Cindy.” “Iyoo.,” jawab Rani.

“Kalau begitu mari kita pulang, takutnya nanti hujan.” Cindy mengajak kawan-kawannya pulang setelah mereka puas bermain dan memahami penjelasan Khairani. Mereka pulang menuju tenda pengungsian masing-masing.

Setibanya di tenda pengungsian Rani menemukan Mama sedang memasak mie goreng. “ Mama.., hari ini kita makan mie instan lagi?.”

“Yoo nak..sabar nggih. Berdo’a saja semoga ada yang memberikan kita sumbangan nasi atau beras.”

“Yoo Mama. Oh iya Ma.. tadi waktu pergi bermain, ambo mampir di posko bencana, melihat ada berita di TV bahwa kemarin ada orang yang meninggal akibat sambaran petir. Apakah berita itu benar Ma?.”

“Yoo, nak, berita itu memang benar orang yang meninggal itu rumahnya di kampung sebelah.”

“Oohhh..jadin petir itu berbahaya ya Ma?.”

“Yo, Nak, petir itu berbahaya.”

“Apa saja bahaya petir itu Mama?.”

“Petir itu bisa menghancurkan bangunan atau bisa juga membelah pohon. Petir Jika menyambar manusia, bisa merusak sistem syaraf, gangguan penglihatan, menghentikan detak jantung dan menyebabkan luka bakar pada kulit. Bahkan yang paling parah bisa menyebabkan kematian. Petir juga bisa merusak alat elektronik karena petir memberikan tegangan yang berlebih.”

“Bagaimana cara kita menghindari bahaya Sambaran petir Mama?.”

“Yang harus kita lakukan untuk menghindari bahaya sambaran petir yaitu : apabila kita sedang berada di luar ruangan, maka kita harus segera berlindung di dalam ruangan atau rumah karena cara ini yang paling efektif untuk menghindari sambaran petir. Selanjutnya kita harus mematikan barang-barang elektronik karena petir bisa merusak barang-barang elektronik yang masih hidup. Kita juga tidak boleh berlindung di bawah pohon karena petir bisa menyambar pohon yang tinggi, jika sangat terpaksa harus berlindung di bawah pohon maka carilah pohon yang paling rendah. Jika berada pada gedung yang tinggi maka usahakan untuk turun menuju gedung yang rendah. Selalu menggunakan sandal karena tanah dan air juga merupakan sumber penghantar listrik yang mudah terkena sambaran petir. Jadi kita harus menjauhi kolam renang di saat petir. Jauhi tempat terbuka karena petir akan mencari tempat terbuka atau lapang untuk melepaskan energinya. Jika sedang mengendarai motor maka berhentilah. Kita harus menjauhi tiang listrik. Kita juga tidak boleh berdekatan satu sama lainnya di saat petir, karena bisa memicu penyaluran energi petir, sebaiknya kita mengatur jarak.”

“Wah Terima kasih mama, penjelasannya sangat jelas. Ambo boleh mencicipi mie goreng buatan Mama tidak?.” Sambil tersenyum manja Rani mencandai Mama.

Mama tersenyum melihat gelagat manja putrinya. “Boleh dong, jangan lupa cuci tangan dulu dan berdo’a sebelum makan.” Mama menyodorkan mie goreng yang berwadah daun pisang.

Disadur dari tulisan Ibu Baiq Sumiati, S. HI

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sy hrs komen apa ya? Bingung. Semoga tdk ada lagi plagiasi ke depannya. Dimudahkn semua urusannya. Jgn lagi ada pagiasi!!

20 Dec
Balas

Sungguh ini di luar dugaan dengan melihat sudah banyaknya tulisan ibu yang bagus, mengapa ujungnya melakukan hal yang justru bertentangan dengan nilai-nilai moral yang sepertinya dijunjung tinggi pula oleh ibu. Saran saya kalau memang ada penyesalan semua tulisan teman yang dia tidak rela disadur segera dihapus...mari kembali ke jalan yang benar, khilaf jangan diteruskan. Mari saling mengingatkan untuk kebaikan bersama...

22 Dec
Balas

Sungguh ini di luar dugaan dengan melihat sudah banyaknya tulisan ibu yang bagus, mengapa ujungnya melakukan hal yang justru bertentangan dengan nilai-nilai moral yang sepertinya dijunjung tinggi pula oleh ibu. Saran saya kalau memang ada penyesalan semua tulisan teman yang dia tidak rela disadur segera dihapus...mari kembali ke jalan yang benar, khilaf jangan diteruskan. Mari saling mengingatkan untuk kebaikan bersama...

22 Dec
Balas

Baru baca berita viral tentang plagiat. Ternyata ini salah satu karya yg diplagiat. Walau sudah ditambahkan dengan kata disadur. Tapi sangat mirip sekali dengan karya Bu Baiq Sumiati. Bedanya cuma dinama tokoh dan permainan serta bahasa daerahnya Alangkah lebih baik, postingan ini dihapus ibu. Karena yg punya karya tidak ridho karyanya ibu sadur.

20 Dec
Balas

Alhamdulillah

20 Dec
Balas

Maaf Bund, Benarkah yg ibu tulis ini plagiasi?. Ayolah Bund, jangan plagiasi lagi

20 Dec

Harus komen apa iya? Oh iya sabar sabar dan sabar buat Ibu Baiq Sumiati. Dan sadar sadar sadar buat kita semua. Salam literasi salam perdamaian untuk kita semua.

20 Dec
Balas

Tolong Bu, sadar lebih baik tidak menulis dari pada plagiasi. Untuk apa memenuhi tantangan menulis, kalau dari mencontek karya orang. Yang tidak bisa menulispun, bisa memenuhi tantangan keberapapun kalau plagiator. Maaf Bu, lebih baik hapus tulisan ibu yang sudah plagiat.

20 Dec
Balas

Saya mau bilang apa, yaa ...

20 Dec
Balas

Wah keren keren jadi muncul tulisan populer nih, naik ratingnya. banyak gurusianer yang kepo dengan sosoknya. Semoga Allah memberikan hidayah. Virus virus palagiat tidak lagi menular dan mengerogoti para penulis di gurusiana.

20 Dec
Balas

Iya saya juga jadi kepo heheheh

21 Dec

Semoga segera mendapat penyelesaian yg menenangkan jiwa nggih utamanya dr pemangku MGI dan Gurusiana yg mewadahi kreatifitas kita bersama...

23 Dec
Balas

Keren sekali tayangannya, mantap, sehat dan sukses selalu Bu Sayang

20 Dec
Balas

Oalah bunda..mending kayak saya tulisan jelek tapi ori. Hehe..salam literasi semuanya

20 Dec
Balas

Gue jadi bingung, mo ngomong ape? Say No to Plagiasi!

20 Dec
Balas

sangat mencerahkan dan informatif seki cernak yang disajikan sehat selalu ustazah Elvina bersama keluarga tercinta.

20 Dec
Balas

IBU TERNYATA PLAGIAT YANG HANDAL, MEMILIKI NYALI YANG BESAR. BARUSAN IBU WA SAYA UNTUK MINTA MAAF ATAS 10 KARYA SAYA YANG IBU PLAGIAT. EH HARI INI IBU POSTING LAGI TULISAN SAYA. SAYA INGATKAN IBU, BAHWA KARYA SAYA SUDAH BER ISBN.INI LINK TULISAN YANG SUDAH SAYA POST TANGGAL 20 JUNI, YANG IBU PLAGIAThttps://baiqsumiatishi.gurusiana.id/article/2021/06/menghindari-bahaya-sambaran-petir-373428#.YM65YYWcNoE.whatsapp

20 Dec
Balas

Setelah saya laporkan baru muncul kata di sadur

20 Dec
Balas

Turut prihatin atas plagiasi, Bu. Harus terus disuarakan, apalagi utk mendidik generasi.

20 Dec

Nekat sekai plagiat karya2 orang

20 Dec
Balas



search

New Post