Bangunlah jembatan (672)
Bangunlah Jembatan
"Janganlah membangun TEMBOK.....karena akan membuat kita terasing......Tetapi..... bangunlah JEMBATAN, agar kita senantiasa terhubungkan"
Dua orang kakak beradik, semula hidupnya sangat rukun, tetapi akhirnya terjatuh dalam pertengkaran serius, hanya karena kesalah pahaman kecil di antara keduanya.
Padahal selama 40 tahun mereka hidup damai harmonis berdampingan, tanpa pernah ada konflik menegangkan di antara keduanya.
Suatu pagi, lewatlah seorang tukang kayu, mengetuk rumah sang kakak.
“Maaf tuan, saya sedang mencari pekerjaan,” kata pria itu dengan ramah. “Barangkali tuan berkenan memberikan sebuah pekerjaan untuk saya selesaikan.”
“Oh ya!” jawab sang kakak.
“Saya punya pekerjaan untukmu. Kau lihat ladang di seberang sungai sana. Itu adalah rumah tetanggaku…. ah sebetulnya ia adalah adikku."
“Minggu lalu ia mengeruk bendungan, lalu mengalirkan airnya ke tengah padang rumput itu, sehingga menjadi sungai yang memisahkan tanah kami."
“Hmm, barangkali ia memang sengaja ingin mengejekku, tapi aku akan memberinya balasan yang setimpal."
Di situ ada gundukan kayu, aku ingin kau membuat pagar setinggi 10 meter untukku, sehingga aku tidak perlu lagi melihat rumahnya. Pokoknya, aku ingin melupakannya”.....
ungkap sang kakak kepada tukang kayu itu.
Kata tukang kayu,
“Saya mengerti Tuan. Akan saya kerjakan sesuatu yang bisa membuat tuan merasa berbahagia.”
Sang kakak meninggalkan tukang kayu itu untuk bekerja sendirian.
Di sore hari, ketika ia kembali, tukang kayu itu baru saja menyelesaikan pekerjaannya.
Betapa kagetnya dia begitu melihat hasil pekerjaan tukang kayu itu.
Sama sekali tidak ada pagar kayu sebagaimana yang dimintanya.
Yang ada malah sebuah jembatan kayu yang melintasi sungai yang menghubungkan ladang pertaniannya dengan ladang milik adiknya.
Jembatan itu tampak begitu indah dengan undak-undakan yang tertata rapi.
Dari seberang, terlihat sang adik bergegas menaiki jembatan itu dengan kedua tangannya terbuka lebar.
“Kakakku, kau sungguh baik hati mau membuatkan jembatan ini. Padahal sikap dan ucapanku telah menyakiti hatimu. Maafkan aku, Kak”.
Dua bersaudara itu pun bertemu di tengah jembatan, saling berjabat tangan dan berpelukan......
Selisih paham dan curiga akhirnya luntur di tengah jembatan.
Api amarah dan kebencian di antara keduanya telah padam, digantikan dengan hangatnya jalinan tali kasih.
Melihat itu, tukang kayu pun membenahi perkakasnya dan bersiap untuk pergi.
“Hai, jangan pergi dulu. Tinggallah beberapa hari lagi. Kami punya banyak pekerjaan untukmu,” pinta sang kakak.
“Sesungguhnya saya ingin sekali tinggal di sini,” kata tukang kayu, “tapi masih banyak jembatan lain yang harus segera saya selesaikan......"
Jadi......mari kita bangun lebih banyak jembatan..... JEMBATAN SILATURRAHIM selagi masih diberikan kesempatan oleh Yang Maha Kuasa.....karena hidup terasa indah ditengah suasana yg harmonis, tenang dan damai.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kisah yang luar biasa. Banyak hikmah yang di peroleh pembaca.. Sukses selalu
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Cerita yang indah dan penuh makna. Keren, Bunsay
Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Sungguh inspiratif Bun.... sangat bermanfaat....sehat dan sukses selalu
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Ulasan yang sangat Bermanfaat dan mencerahkan.. semoga sehat dan sukses selalu buat Ibu bersama keluarga tercintanya
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin ya robbilallamin. Jika kaos TNGP 2021 datang akan saya simpan sebagai kenangan 2021.Salam sehat dan sukses selalu buat bunda sekeluarga. Terima kasih telah setia mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk SKSS dan berbagi kebaikan melalui cerita pendek.
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Menarik sekali ceritanya
Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Luar biasa bunda. Renungan jiwa yang sangat cerah dan mencerahkan.
Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Luar biasa tausiyahnya bun
. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Alhamdulillah
Keren banget Bu tayangannya, sehat dan sukses selalu untuk Ibu
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Trimksh Bund ulasannya. Saya jarang silaturrahim, sukanya di rumah dan di rumah saja.
Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Setuju Bu ustazah,.. cerita yg menarikMembangu jembahan silaturahmi
Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Kisah yg luar biasa, trimakasih bucan sdah mengingatkan.... salam sukses
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Amiiin...trmksh banyak2 bunda Elvina. Mari kt buat jembatan silaturahmi unt menjaga persahabatan ini. Slm persahabatan.
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Tauziahnya keren Bu Elvina, terima kasih pencerahannya. salam sehat
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Tauziahnya keren Bu Elvina, terima kasih pencerahannya. salam sehat
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Kisah yg inspiratif, Bu Vivi. Semoga kita semua mampu membuat atau menjadi jembatan itu. Salam sukses.
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Benar sekali Bu Elvina.
. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Keren sekali tayangannya, mantap sehat dan sukses selalu Bu sayang
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Seburuk buruknya keluarga itulah keluarga kita tausyiah yang sangat mencerahkan dan informatif sehat selalu Ustazah Elvina
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Cerita yg menarik dan menginspirasi Bunda. Salam literasi, sehat dan sukses selalu
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Aamiin YRA...mantap keren cadas...ulasan keren menewen, mencerahkan...salam literasi sehat sukses selalu ustazah Elvina
Aamiin YRA. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Kisah yang sangat luar biasa..jembatan itu sangat dibutuhkan dimana saja kapan saja..yuk SKKS bu..
Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia
Terimakasih atas apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia