Elvi Rahmi

Kepala MIN Kota Bukittinggi...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kardus Buah Hati

Kardus Buah Hati

 

Dua orang putra putri ku sebagai mujahid di seberang sana. Mereka buah hati yang senantiasa aku rindukan. Kegigihan dan tekad bulat yang menghatarkan mereka berada di “penjara suci”. Pergulatan batin sebagi seorang ibu dengan alasan yang selalu menari-nari dalam benak. Dia masih kecil, masih sangat bergantung dalam banyak hal pada orang tua terutama aku, ibunya. Dia belum bisa mencuci sendiri, merapikan kamar sendiri, mengatur hidupnya sendiri, dan melakukan segala aktivitasnya sendiri. Jangankan mencuci baju, makan pun kadang-kadang masih ingin disuapi bahkan tidurpun masih minta ditemani.

Belum lagi kalimat yang sering didengar, lhoh kok tega menyekolahkan anak jauh-jauh, apa ngak kasihan masih kecil. Kenyataannya, tidak sedikit orang tua yang tidak mampu atau tidak mau mengirimkan putra-putrinya ke pesantren dengan alasan sederhana: tidak tega memisahkan anak dari dekapan orang tuanya Itulah pergulatan batin yang justru semakin meperteguh keyakinanku saat harus melepas kedua putra dan putriku sekaligus

Anak yang masih tergolong ingusan itu harus mendekam di “penjara suci” Pondok Modern Gontor yang dikenal dengan pendidikan kedisplinan, kemandirian dan kesederhanaan. Di pesantren ini tidak ada istilah anak mama, anak manja, atau anak cengeng. Semua santri diperlakukan setara, anak siapa pun dia. Tempat yang sejak dulu mereka impikan sebagai wahana menimba ilmu dan penerpaan dalam menghadapai kehidupan dimasa mendatang.

Darussalam Gontor rumah yang paling aman buat kedua buah hatiku saat dunia wara wiri. Ketika orang tua mengeluh kesulitan dalam membantu anaknya belajar, angkat tangan menghadapi tingkah polahnya, belum lagi tuntutan untuk beli paket, hp android bahkan laptop. Alhamdulillah aku tak ikut dalam pergulatan batih ayah bunda rasakan saat ini , terutama dalam masa BDR sekarang.

Kerja yang aku banggakan ketika aku dapat mempersembahkan kardus buat mujahidku. Adonan rendang dan dendeng dari tanganku sendiri yang masuk dalam kardus buat sibuah hati. Rendang dan dendeng hewan dari kurban yang dipersembahkan dengan asma Allah berupa takbir dan tahmid.

Semoga kardusku sampai kepada mereka dengan selamat. Aku dapat bayangkan betapa bahagianya mereka ketika dihari Idul Adha tak dapat berkumpul namun dapat menikmati hasil olahan tanganku. Kebahagian yang akan mereka bagi bersama dengan para teman seperjuangannya. Semoga kardus buat si buah hati menjadi ibadah bagiku dan bagi putra putriku.

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Quote: Mari kita saling membaca tulisan sahabat literasi kita. Sukses selalu.

07 Sep
Balas



search

New Post