Elvi Rahmi

Kepala MIN Kota Bukittinggi...

Selengkapnya
Navigasi Web
Perjuanag Si Gadis Manis di Penjara Suci (episode ke 2)

Perjuanag Si Gadis Manis di Penjara Suci (episode ke 2)

Aturan tempat Mesa menimba ilmu kini membolehkan siswanya untuk pulang per 15 hari. Dan memberikan izin umtuk menelpon orang tua setiap minggu.

Aturan ini berjalan beberapa minggu. Kesempatan itupun dimanfaatkan Mesa.

Senyum bahagia terpancar diwajah gadis mungil nan cantik. Hari yang ditunggu untuk berkumpul bersama keluargapun tiba. Mesa pulang bersama orangtua dan saudara-saudara yang menjemputnya.

Walau waktu yang diberikan hanya satu hari, Mesa memanfaatkan kesempatan untuk bercanda gurau bersama keluarga besarnya.

Kakek Mesa yang biasa dipanggil apa oleh para cucunya sangat menikmati pertemuan ini.

Apa sangat bahagia dan terharu menyaksikan Mesa yang siap dengan konsekwensi terpisah dengan keluarga. Kakek yang sudah berusia + 79 itupun sempat merangkul cucunya dan berbisik dengan lembutnya.

“Mesa betah di sekolah nak?” tanya apa. Mesa mengangguk pelan, namun terlihat matanya mulai berkaca-kaca. “Yakin?” lanjut apa, sembari mendekap Mesa yang duduk disampingnya.

“Bagus, itu baru cucu apa”, kata apa dengan mengajungkan jempol.

Di antara empat bersaudara, Mesa adalah cucu yang termasuk sangat dekat dengan kakeknya. Mesa sangat penurut dan sering memijit sang kakek jika berada di rumah keluarga besarnya.

Dengan berat hati kakek kembali melepas Mesa untuk kembali ke sekolahnya, begitu pula sebaliknya Mesa.

Istimewanya gadis manis ini, siapapun saudara sepupunya baik dari pihak ayah dan mama semua sangat menyukainya. Bahkan dikalangan teman-teman baik laki-laki maupun perempuan semua senang berteman dengannya.

Pribadinya santun, penyayang dan sangat penurut.

Sedikit keunikan Mesa, dengan gaya jalannya terkesan tom boy. Dan Mesa juga berteman dengan anak lelaki sudah hal biasa, bahkan olah raga lelakipun ia suka seperti sepak bola.

Di asrama Mesa pernah dipanggil ‘uda’ oleh temannya sebagai bahan candaan.

Dari sinilah Mesa mulai tidak nyaman dengan perlakuan teman-teman yang bercanda menurutnya berlebihan.

Mesapun curhat kepada sang mama lewat telpon, bahkan ketika ada jadwal besuk pun Mesa tetap cerita.

Mama tidak mau Mesa menjadi tidak betah bersekolah disekolah yang sudah menjadi pilihan, akhirnya mama berusaha menemui ustazah pembina asrama untuk menghentikan panggilan tersebut karena berdampat buruk.

Saat itu pula ustazah menanyakan “bagaimana kebiasaan Mesa di rumah, apakah suka kasar atau main fisik ?” Mama kaget dengan pertanyaan ustazah, spotan mama bertanya balik, “Emang kenapa zah, ada apa dengan Mesa?”

Sontak mama memberi jawaban,”Zah kami di rumah selama ini belum pernah mendidik sedikitpun dengan fisik, bahkan Mesa dengan adik lelakinya paling akrab, rasanya mustahil”.

Ustazah menceritakan pengaduan temannya, bahwa ia mengalami tendangan dari Mesa. Ustazah minta agar mama tidak langsung bertanya pada Mesa. “Takut tersinggung”, katanya

Pada saat BW (birul walidain) siswa dapat dibawa pulang selama satu minggu.

Di mobil ketika otw pulang, mama coba bertanya langsung kepada Mesa dengan memancing terlebih dahulu pada pertanyaan-pertanyaan lainnya.

Ketika sampai pada masalah tersebut, Mesa kaget, “siapa yang bilang, belum pernah Mesa lakukan mama, mama tahukan anak mama” katanya sambil terisak.

“Mesa difitnah, besok Mesa akan temui dan berhadapan langsung dengan orangnya”, lanjut Mesa.

Mendengar jawaban gadis mungilnya, ayah yang dari tadi diam menyetir mobil ikut bicara. “Mesa sabar, ngak boleh emosi, yang namanya kita di asrama memang banyak tantangan”.

Beberapa menit kami beri suport agar Mesa tetap tegar menjalani perjuangan beratnya. Belum pupus perjuang melawan rindu, masalah lainpun muncul.

Bagaimana cerita selanjutnya?

Apakah Mesa bisa menjalani hari-harinya dengan segudang masalah, atau masalah lain silih berganti?.

Ayo kita ikuti episode ke-3

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post