Elvi Rahmi

Kepala MIN Kota Bukittinggi...

Selengkapnya
Navigasi Web
PPDB On Line di Masa Covid Nyaris Dijebol

PPDB On Line di Masa Covid Nyaris Dijebol

Di tengah pandemi covid 19 madrasah terus berinovasi. Di antarnya melalukan kegiatan yang biasanya manual kini beralih ke digital. Corona dapat mengubah tatanan kehidupan sedemikian cepat tanpa pertimbangan. Jika ini dilakukan sebelum covid 19 akan menuai kontro versi.

Toh sekarang hanya adem ayam karena si corona. caronaaa... caroonaaa.

MIN Kota Bukittinggi setiap tahunnya menerima siswa baru secara manual. Namun di tahun ini mencoba untuk on line. Berbagai persiapan, mulai dari alamat pendaftaran/link, template, formolir hingga persyaratan semua di persiapkan.

Tenaga muda dari para guru yang menguasai IT semua diperdayakan. Coba ulangi, coba ulangi ini yang terjadi berkali-kali. Alhamdulillah tanpa punya web dapat dilaksanakan dengan bantuan si google form.

Pada saat yang ditentukan, selama tiga hari pendaftaran on line. Walau telah diberi batas waktu mendaftar pukul 08.00-14.00, namun pendaftar yang masuk mencapai 197 orang. Untuk sekelas Madrasah Ibtidaiyah termasuk jumlah lumayan besar dengan kapasitas daya tampung seharusnya 2 kelas dengan jumlah 28 orang/rombel.

Tidak merupakan hal yang aneh setiap tahunnya bagi MIN Kota Bukittinggi selama PPDB berlangsung telpon kepala madrasah dan panitia bahkan guru berdering tanpa henti. Semua bermuara agar anaknya dapat diterima. Telpon dari masyarakat, kolega, wali murid, instansi lain bahkan dari kalangan pejabat. Bahkan yang selama ini kita tidak kenal sekarang seolah-olah teman lama yang sudah akrab.

Setelah pendaftaran ditutup, panitiapun sibuk melakukan seleksi. Diselah-selah kesibukan panitia masih banyak yang menelpon untuk berharap pendaftaran tetap dibuka dengan berbagai alasan. Di antaranya tidak tahu karena corona, tidak sampainya berita dan bahkan ada yang lucu pihak sekolah tidak menghubunginya karena jauh-jauh hari ia sudah sempat bertanya.

Dengan mengacu kepada juknis dan melalui berbagai pertimbangan Alhamdulillah pada waktu yng ditentukan hasil seleksi diumumkan melalui on line.

Tahap berikutnya pendaftaran ulang. Lulus murni dan cadangan dibuat terpisah. Ini sengaja didesain oleh panitia agar memudahkan dalam pengecekan. Walau telah dibuat terpisah dan linknya pun sudah tersedia masih ada yang berbuat curang. Ini terpantau oleh panitia. Ada orang tua yang masih nekad mendaftar ulangkan sianak meskipun namanya tidak keluar di daftar hasil seleksi.

Ini trik pertama untuk menjebol si PPDB on line. Hal ini masih berlanjut melalui rekomendasi orang yang berpengaruh dengan menyatakan bahwa anak tersebut tolong dibantu karena lulus cadangan lupa mendaftar ulang. Selaku kepala madrasah saya kaget anak yang mana yang belum daftar ulang sedangkan dia lulus cadangan.

Setelah ditelusuri dari awal data hasil seleksi sampai daftar ulang ternyata semua itu tidak terbukti. Anak tersebut tidak lulus, ternyata akal-akalan agar dapat menjebol pertahanan PPDB on line madrasah. Usut punya usut nama ini juga yang masuk ke daftar ulang sedangkan ia tidak lulus. Sayang setelah dikonfirmasikan kepada yang merekomendasikan melalui WA tak ada balasan.

Kedepannya kita berdoa semoga masyarakat kita dapat berlaku jujur untuk mencapai suatu tujuan. Aamiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap

02 Jun
Balas

syukran

03 Jun
Balas

Mantap bu

01 Jun
Balas



search

New Post