Ada sesuatu yang berbeda pada upacara bendera hari itu. Sorak-sorai, tepuk tangan, riuh memenuhi lapangan upacara SMANIKE. Demikian sebutan untuk SMAN-1 KEJAYAN.

Pasalnya, pagi itu karya literasi siswa untuk pertama kalinya dihimpunkan. Sebuah antologi puisi bertajuk DI UJUNG PELANGI mereka serahkan secara ceremonial kepada kepala sekolah. Seperti sebuah keharusan bagi siswa jurusan IBB untuk berliterasi(menulis).

Sejatinya, kegiatan literasi sudah mereka lakukan mulai kelas X. Hasil kegiatan itu mereka dokumentasikan dalam buku khusus. Yakni sebuah buku khusus bersampul merah bertuliskan BUKU LITERASI di sampul depannya.

Tak hanya karya literasi siswa yang mendapat sambutan. Namun, saat itu juga diserahterimakan karya literasi guru berupa buku yang sudah dilaunching pada akhir 2017 di Kemendikbud, Jakarta. Tentunya karya guru penggiat literasi pembimbing mereka, yaitu Ibu Elvi Sundari. Buku setebal 116 halaman ini bertajuk MIMPI YANG TERJAGA.

Hasil literasi guru olahraga pun diserahkan pada pagi yg indah itu. Sebuah buku otobiografi seorang pelatih bola basket tanah air yang berhasil membawa altetnya berbicara di mancanegara. Buku setebal 100 halaman ini bertajuk DARI TANJUNG MORAWA MENGGENGGAM PERTH DAN SACRAMENTO (otobiografi Fredy Gorey). Keduanya sudah menyapa pembaca di seluruh tanah air tercinta usai launching pada hari guru, 25 November lalu.

Satu harapan tentunya, semoga karya-karya tersebut memotivasi dan menginspirasi siswa maupun guru di luar sana untuk menorehkan karya-karyanya dalam berliterasi.

Salam literasi!!!