Siswa kelas sembilan di madrasah tempatku mengajar mengadakan lomba menulis cerpen. Perlombaan yang diikuti lebih kurang seratus empat puluh lima siswa ini dalam rangka memperingati bulan bahasa. Sebenarnya kegiatan ini sudah di rencanakan di awal bulan Oktober, karena beragam kegiatan lain yang tak kalah pentingnya hingga lomba menulis cerpen baru terlaksana hari ini.

Cerpen ditulis siswa pada lembar kertas folio yang disediakan oleh panitia. Setiap siswa menulis minimal dua halaman. Tema yang diangkat bebas. Walaupun bebas tetapi siswa tidak dibenarkan mengangkat ide percintaan. Dalam penilaian cerpen untuk kriteria orisinalitas menjadi skor tertinggi, disamping isi cerita dan kerapian tulisannya. Waktu yang disediakan untuk menulis cerpen lebih kurang dua jam.

Cerpen yang telah selesai ditulis siswa kelas sembilan, tidak hanya dijadikan untuk perlombaan. Tetapi sekaligus menjadi tugas akhir mata pelajaran bahasa Indonesia pada semester ganjil. Besar harapan agar siswa dapat menulis dengan maksimal. Cerpen yang ditulis benar-benar menarik, sehingga nanti terpilih sebagai pemenang lomba. Apalagi cerpen yang menjadi pemenang akan di jadikan sebuah buku. Tentu saja hal ini dapat memotivasi siswa berbuat terbaik .

Pelaksanaan lomba di lakukan di kelas masing-masing. Sedangkan kegiatan pembukaan dilaksanakan di musholla. Acara dibuka langsung oleh kepala madrasah. Ikut hadir di acara pembukan siswa kelas enam SD. Yang akan mengikuti lomba baca puisi. Mereka tentunya di dampingi oleh gurunya masing-masing. Penampilan siswa madrasah pada acara pembukaan seperti story telling, pidato tiga bahasa yang menarik bagi mereka dapat mendorong minat untuk nantinya melanjutkannya pembelajaran di madrasah.

Siswa kelas tujuh dan kelas delapan ikut terlibat juga dalam memperingati bulan bahasa Kelas delapan mengikuti lomba menulis puisi sedangkan kelas tujuh menulis pantun. Semua siswa ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. Semoga sukses siswa semua, selamat berjuang, semangat.

Guguak, 16 November 2022